kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.424   4,00   0,02%
  • IDX 7.142   47,19   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,49   1,02%
  • LQ45 812   9,07   1,13%
  • ISSI 224   1,12   0,50%
  • IDX30 424   4,17   0,99%
  • IDXHIDIV20 503   1,59   0,32%
  • IDX80 117   1,29   1,12%
  • IDXV30 119   0,11   0,09%
  • IDXQ30 139   1,18   0,86%

Kemperin upayakan insentif untuk investor yang masuk industri hilir rumput laut


Rabu, 10 Juli 2019 / 18:59 WIB
Kemperin upayakan insentif untuk investor yang masuk industri hilir rumput laut


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kementerian Perindustrian (Kemperin) mengusulkan insentif untuk menarik minat investor untuk mengembangkan industri hilir rumput laut. Berdasarkan Peta Panduan (Roadmap) Pengembangan Industri Rumput Laut Nasional Tahun 2018-2021, pemerintah mendorong pengembangan industri rumput laut. Hal itu untuk memberikan nilai tambah bagi rumput laut Indonesia.

"Kemperin telah mengusulkan pemberian insentif tax allowance untuk industri semi refined carrageenan (SRC) dan refined carrageenan (RC)," ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemperin Abdul Rochim saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (10/7).

Hilirisasi menjadi hal yang penting dalam roadmap pengembangan industri rumput laut. Hilirisasi didorong minimal sampai produk karaginan. Berdasarkan roadmap, terdapat 5 sektor yang dikembangkan sebagai produk hilir rumput laut. Antara lain Pangan, Pakan, Pupuk, Produk Farmasi, dan Produk Kosmetik (5P).

Sementara itu Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai investasi untuk industri hilir rumput laut cukup besar. Wakil Ketua Umum Kadin bidang kelautan dan perikanan Yugi Prayanto bilang investasi bisa mencapai milyaran rupiah.

Besarnya investasi menyulitkan industri dalam negeri untuk masuk. Meski ada potensi bagi investasi asing, Yugi menuturkan perlu disesuaikan dengan industri dalam negeri agar tidak saling mematikan. "Kita juga mesti berpikir pola, kalau investasi asing jangan mematikan penamaman modal dalam negeri (PMDN)," terang Yugi.

Perlu ada sinergi dan saling isi antar industri tersebut. Selain itu perlu juga peninjauan terhadap produksi hulu dan hilir yang ada saat ini karena dinilai tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×