kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.744   49,00   0,29%
  • IDX 8.298   22,88   0,28%
  • KOMPAS100 1.158   3,35   0,29%
  • LQ45 847   2,60   0,31%
  • ISSI 286   0,54   0,19%
  • IDX30 444   0,50   0,11%
  • IDXHIDIV20 513   1,41   0,28%
  • IDX80 130   0,40   0,31%
  • IDXV30 137   0,05   0,03%
  • IDXQ30 141   0,37   0,26%

Ungkit Daya Beli dengan BLT, Pemerintah Optimistis Ekonomi 2025 Tumbuh 5%


Selasa, 04 November 2025 / 05:37 WIB
Ungkit Daya Beli dengan BLT, Pemerintah Optimistis Ekonomi 2025 Tumbuh 5%
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan) memberikan pemaparan pada konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (3/11/2025). Pemerintah tetap optimistis pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai 5% pada tahun ini, di tengah tekanan dan ketidakpastian ekonomi global.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tetap optimistis pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai 5% pada tahun ini, di tengah tekanan dan ketidakpastian ekonomi global. 

Keyakinan tersebut ditegaskan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang menyatakan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal III-2025 masih terjaga dengan baik.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut, perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat dan berpotensi tumbuh lebih tinggi pada akhir tahun. 

Ia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025 bisa mencapai 5,5%, sementara secara keseluruhan pada 2025 diperkirakan mencapai 5,2%.

Baca Juga: Ekonomi Kuartal III 2025 Diprediksi Tumbuh 5,02%, Ini Penopangnya

Menurut Purbaya, pemerintah telah menempatkan dana sebesar Rp 200 triliun untuk memperkuat likuiditas ekonomi. Kebijakan tersebut berkontribusi pada peningkatan uang primer sebesar 13,2%. 

Selain itu, likuiditas perekonomian juga meningkat sejalan dengan kebijakan moneter yang longgar dan ekspansi uang beredar dalam arti luas (M2) yang tumbuh 8% pada September 2025.

“Ke depan, investasi akan terus diperkuat, termasuk melalui peran Danantara sebagai pengungkit swasta serta pembentukan Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah guna menciptakan iklim investasi yang lebih positif,” kata Purbaya, Senin (3/11).

Ia menegaskan, rapat KSSK telah sepakat untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antaranggota KSSK serta kementerian dan lembaga lain guna menjaga stabilitas keuangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Sektor Rill Belum Pulih, Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 4,9%-5% di Kuartal III-2025

Meski demikian, Purbaya mengakui bahwa perekonomian dunia masih dihadapkan pada tantangan, terutama akibat dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang meningkatkan ketidakpastian global. Namun, ia menilai ekspektasi terhadap perbaikan ekonomi global mulai menunjukkan tanda-tanda penguatan.

Untuk menjaga momentum pertumbuhan, pemerintah mempercepat penyaluran berbagai program subsidi, termasuk Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Sejahtera senilai Rp 31,5 triliun bagi 35,05 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Setiap penerima akan memperoleh bantuan tunai sebesar Rp900.000 untuk periode tiga bulan.

Purbaya mengungkapkan, hingga awal November, pemerintah telah menyalurkan Rp18 triliun dari total dana bantuan tersebut, sementara sisanya akan dicairkan sepenuhnya pada minggu pertama bulan ini. 

Baca Juga: Sektor Rill Belum Pulih, Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 4,9%-5% di Kuartal III-2025

“Sekarang sudah Rp18 triliun cair, sisanya akan dipercepat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, masih ada kendala dalam pencairan bantuan untuk kelompok masyarakat pada desil 3 dan 4 karena perbaikan prosedur penyaluran melalui PT Pos masih berlangsung. 

“Sebagian desil 3 dan 4 harus lewat PT Pos, jadi prosedurnya sedang diperbaiki. Seharusnya minggu ini bisa cair semua,” jelasnya.

Purbaya berharap seluruh dana BLTS dapat tersalurkan pada November 2025 agar segera memberikan dampak positif terhadap daya beli masyarakat dan memperkuat pemulihan ekonomi nasional.

Selanjutnya: Daya Beli Lesu, Emiten Ritel Tumbuh Moderat

Menarik Dibaca: Bukan Pengganti Sikat Gigi, Kenali Dampak Buruk Mouthwash di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×