Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
Investasi untuk BESS diperkirakan mencapai US$6 miliar atau setara Rp 97,8 triliun dalam 15 tahun ke depan.
"Industri terkait dengan pembangunan transmisi grid juga potensial. Kalau EBT nya didorong pastinya akan butuh investasi transmisi baru dan upgrade transmisi existing," jelas Bhima.
Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengatakan, investasi di Indonesia sebagian besar dari investasi sektor industri. Namun di satu sisi investor yang berinvestasi portofolio dinilai belum banyak.
Baca Juga: Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional RI Meningkat pada Kuartal III-2024
Rosan mencontohkan, capital venture asal Amerika Serikat, BlackRock yang mempunyai asset under management (AUM) sekitar US$ 11 triliun atau 6 kali GDP Indonesia.
"Kita ingin arahkan untuk lebih digarap lagi sehingga kita punya investor tidak hanya yang dari industrinya, tapi juga investor portofolio di mana tren di dunia kan investor portofolio juga sangat aktif melakukan investasi di banyak negara," ujar Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (2/1).
Sebab itu, Kementerian Investasi akan mengupayakan peningkatan investasi portofolio lebih besar masuk ke Indonesia.
"Agar tidak hanya terpaku hanya dengan investor dari industri tetapi juga fund-fund management yang saat ini belum tergarap secara maksimal," ucap Rosan.
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp 13.032 triliun pada periode 2025-2029. Hal ini sebagai upaya mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029.
"Di tahun 2025 investasi diharapkan mencapai Rp 1.905 triliun dengan total investasi dari 2025 sampai 2029 itu kurang lebih Rp 13.000 triliun lebih sedikit lah Rp 13.032 triliun. Itu adalah yang saya sampaikan ke Bapak Presiden," jelas Rosan.
Baca Juga: Mendorong Inovasi Kesehatan di Indonesia, Begini Langkah GSK dan Kemenkes
Rosan mengatakan bahwa investasi tersebut diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas. Selain itu, investasi tersebut juga diharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
"Terutama dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2029 seperti yang ditargetkan seperti yang dicanangkan oleh Kementerian Bappenas," terang Rosan.
Selanjutnya: PPKGBK Telah Melakukan Tindakan Pengamanan Lebih Lanjut Atas BMN Blok 14
Menarik Dibaca: Hujan Turun Sore dan Malam, Berikut Ramalan Cuaca Besok (6/1) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News