Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani mengungkap target investasi yang dibidik sepanjang periode 2025 - 2029 kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mencapai Rp 13.032 triliun.
Rosan menegaskan, target investasi era Presiden Prabowo Subianto itu lebih tinggi 43% dibandingkan dengan realisasi investasi selama dua periode kepemimpinan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang hanya sebesar Rp 9.912 triliun.
"Memang kalau kita bandingkan 10 tahun terakhir, investasinya lebih dari Rp 9.900 triliun itu dari 2014 sampai 2024. Tapi dalam 5 tahun terakhir investasi yang diharapkan itu meningkat tajam mencapai Rp 13.032,8 triliun," ujarnya dalam Konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Baca Juga: Danantara Realisasikan Investasi Rp 179,05 Triliun Sepanjang Semester I/2025
Perinciannya, pada tahun 2025 pemerintah membidik investasi yang terealisasi tembus Rp 1.905,60 triliun, 2026 tembus Rp 2.175,26 triliun dan pada 2027 investasi RI dibidik tembus Rp 2.567,47 triliun.
Kemudian, pada 2028 pemerintah menargetkan investasi yang tertanam mencapai Rp 2.969,64 triliun dan terakhir pada 2029 mencapai Rp 3.414,82 triliun.
Rosan yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengaku optimistis target lima tahun ke depan itu dapat terealisasi.
Salah satunya, bakal diakselerasi melalui realisasi investasi yang dijalankan oleh Danantara.
Dia juga bilang, kehadiran Danantara akan meningkatkan minat investasi khususnya para Penanam Modal Asing (PMA) atau investor asing.
Baca Juga: Presiden Prabowo Tugaskan Danantara Percepat Investasi dan Benahi BUMN
"Tentunya dengan adanya Danantara ini juga bisa menimbulkan keyakinan atau confidence dari investor terutama investor luar negeri," tegasnya.
Pasalnya, tambah Rosan, para calon investor itu nantinya dapat melakukan kerja sama investasi atau co-investment dengan Danantara. Sehingga terdapat jaminan pembagian risiko investasi dan bakal meningkatkan minat investor.
"Sekarang mereka (investor asing) mengetahui bahwa kita melalui SWF Danantara juga dapat berinvestasi bersama-sama dengan mereka di project-project yang memang dilihat dapat membawa return yang baik dan juga yang penting menciptakan lapangan pekerjaan," pungkasnya.
Selanjutnya: Survei 2025: 72% Orang Indonesia Belum Gunakan Teknologi AI
Menarik Dibaca: Cara Buka Blokir Facebook dengan Bantuan Pusat Dukungan,Cepat & Mudah Dilakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News