Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkap realisasi Investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara tembus Rp 179,05 triliun sepanjang semester I 2025.
Airlangga menegaskan, realisasi Investasi BPI Danantara bahkan ditargetkan akan jauh lebih bergeliat pada sisa paruh kedua 2025. Hal itu sebagaimana arahan yang disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Pak Presiden tadi berharap bahwa Danantara di semester II dan di tahun depan akan lebih terakselerasi," jelasnya dalam Konferensi Pers Nota Keuangan 2026 di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Lebih lanjut, Airlangga juga memberi sinyal bahwa Danantara bakal segera menyelesaikan proses konsolidasi dan kembali menggenjot realisasi pada semester II. Meski demikian, dia tidak merinci secara pasti berapa target investasi yang bakal dicapai pada paruh kedua tersebut.
Baca Juga: Presiden Prabowo Tugaskan Danantara Percepat Investasi dan Benahi BUMN
Pada kesempatan yang sama, Rosan menegaskan ke depan pihaknya akan fokus menggarap proyek baik bersama investor dalam maupun luar negeri. Tak hanya itu, dia juga bilang tidak menutup kemungkinan untuk aktif dalam pengembangan proyek yang fokus pada program pemerintahan ke depan.
"Memang kita di Danantara ini terbuka untuk dari semua Kementerian maupun program prioritas. Ini yang pada dasarnya kita evaluasi dan selama itu memenuhi kriteria dan juga parameter yang ada di dalam Danantara," tegasnya.
Meski demikian, Rosan memastikan Danantara hanya akan masuk ke dalam proyek prioritas yang dinilai memiliki return atau imbal hasil sesuai dengan yang telah dicanangkan.
"Jadi memang banyak masukan, proposal dari kementerian yang berbeda untuk menjalankan program-program yang ada dalam perencanaan mereka ke depan," tegasnya.
Baca Juga: Bos BUMN Mundur Buntut Birokrasi Berbelit, Ekonom: Danantara Harus Memperbaiki
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menugaskan Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia untuk mempercepat arus investasi di berbagai sektor strategis, termasuk sumber daya alam, serta membuka lapangan kerja berkualitas.
Prabowo menilai, pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama ini belum optimal. Padahal, Prabowo menyebut dengan total aset BUMN mencapai US$ 1.000 triliun, seharusnya kontribusi terhadap penerimaan negara bisa mencapai setidaknya US$ 50 miliar.
Prabowo menyebut, saat ini Danantara telah mengelola investasi senilai US$ 1 triliun, yang diyakini dapat mendorong hilirisasi dan menciptakan lapangan kerja berkualitas.
"Kami bersama DPR RI telah membentuk apa yang kita sebut Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia dengan pengelolaan lebih dari US$ 1 triliun," kata Prabowo.
Selanjutnya: Biar Ekonomi Ngebut, Airlangga Dorong APBN 2026 Dieksekusi Dini
Menarik Dibaca: Cara Buka Blokir Facebook dengan Bantuan Pusat Dukungan,Cepat & Mudah Dilakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News