Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kewajiban neto posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia tercatat meningkat pada kuartal III 2024.
Bank Indonesia (BI) mencatat, pada kuartal III-2024, kewajiban neto PII Indonesia sebesar US$ 274 miliar, meningkat dibandingkan kuartal II-2024 sebesar US$ 249,8 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan, peningkatan kewajiban neto tersebut bersumber dari kenaikan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang melampaui kenaikan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).
Baca Juga: Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional Turun, Bagus untuk Ketahanan Eksternal
Adapun posisi AFLN Indonesia meningkat didorong peningkatan investasi penduduk pada berbagai instrumen finansial luar negeri. Posisi AFLN pada akhir kuartal III 2024 tercatat sebesar US$ 518,2 miliar, naik 5,3% quarter to quarter (qtq) dari US$ 492,2 miliar pada akhir kuartal II 2024.
Ramdan mencatat, seluruh komponen AFLN mencatat peningkatan posisi, dengan peningkatan terbesar pada aset cadangan devisa, investasi lainnya, dan investasi langsung.
“Peningkatan posisi AFLN juga dipengaruhi oleh kenaikan harga dan pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang negara penempatan aset,” tutur Donny dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/12).
Baca Juga: Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional Turun di Kuartal II, Ini Kata Ekonom
Selanjutnya, posisi KFLN Indonesia juga meningkat didukung peningkatan aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio.
Posisi KFLN pada akhir kuartal III-2024 tercatat sebesar US$ 792,2 miliar, naik 6,8% qtq dari 742,0 miliar dolar AS pada akhir kuartal II 2024.
Perkembangan ini terutama didukung investasi langsung dan investasi portofolio yang mencatat peningkatan surplus sebagai cerminan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik, inflasi yang rendah, dan imbal hasil yang menarik.
“Peningkatan posisi KFLN juga dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah, serta kenaikan harga saham di Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, BI memandang perkembangan PII Indonesia pada triwulan III 2024 tetap terjaga sehingga mendukung ketahanan eksternal.
Baca Juga: Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional (PII) Indoensia Turun di Kuartal I-2024
Hal ini tecermin dari rasio PII Indonesia terhadap PDB pada triwulan III 2024 yang tetap terjaga sebesar 19,9%. Selain itu, struktur kewajiban PII Indonesia juga didominasi oleh instrumen berjangka panjang 92,3% terutama dalam bentuk investasi langsung.
Ke depan, Denny menyampaikan, BI senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek PII Indonesia dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung oleh sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.
“Selain itu, Bank Indonesia akan terus memantau potensi risiko terkait kewajiban neto PII terhadap perekonomian,” ungkapnya.
Selanjutnya: Kembali Hadir! Menu McSpaghetti & Minum di Promo McD Cuma Rp 18.182
Menarik Dibaca: Kembali Hadir! Menu McSpaghetti & Minum di Promo McD Cuma Rp 18.182
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News