kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Bukan Sekedar Dokumen Fiskal, INDEF Ungkap Arah Ekonomi Prabowo di 2026


Minggu, 17 Agustus 2025 / 18:07 WIB
Bukan Sekedar Dokumen Fiskal, INDEF Ungkap Arah Ekonomi Prabowo di 2026
ILUSTRASI. Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD RI 2025 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (15/8/2025).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Fadhil Hasan menilai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang diajukan Presiden Prabowo bukan sekadar dokumen fiskal tahunan, melainkan instrumen untuk membuktikan ideologi nasionalisme ekonomi yang dianut pemerintah. Ia mencontohkan kenaikan belanja pendidikan yang signifikan, mencapai Rp 757,8 triliun.

Menurutnya, alokasi ini merupakan investasi pada pembangunan sumber daya manusia dan pilar utama kemandirian bangsa. Pemerintah bahkan menyiapkan berbagai program pendidikan baru seperti Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, hingga Taruna Nusantara.

Baca Juga: Biar Ekonomi Ngebut, Airlangga Dorong APBN 2026 Dieksekusi Dini

Selain pendidikan, belanja pertahanan juga meningkat tajam. Fadhil menekankan, penguatan pertahanan bukan semata instrumen keamanan, melainkan fondasi bagi terciptanya stabilitas ekonomi nasional.

"Ini memastikan adanya belanja pertahanan dan ketahanan nasional ini bukan hanya sekedar sebagai instrumen keamanan bagi bangsa, tapi merupakan fondasi bagi ekonomi yang stabil, di tengah gejolak geopolitik yang saya kira semakin ke sini itu, semakin hari itu semakin tidak menentu," ujar Fadhil dalam acara diskusi publik, Sabtu (16/8/2025).

Baca Juga: Ketua Banggar Sebut RAPBN 2026 Realistis, Tapi Harus Waspadai Hal Ini

Instrumen lain yang menjadi sorotan adalah proyek hilirisasi dengan nilai sekitar Rp 38 miliar. Program ini diposisikan sebagai strategi industrialisasi sekaligus jalan menuju kedaulatan energi. Hilirisasi dianggap penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada pasar luar negeri.

"Jadi boleh dikatakan paradigma yang dianut oleh Pak Prabowo ini itu kalau kita baca literatur ekonomi pembangunan, itu merupakan developmental state. Jadi peran negara yang sangat besar yang mencoba untuk mempengaruhi atau menentukan arah daripada ekonomi kita ke depan ini," pungkasnya.

Selanjutnya: Nasib Hilirisasi Minerba di Tengah Target Swasembada Energi

Menarik Dibaca: Cara Buka Blokir Facebook dengan Bantuan Pusat Dukungan,Cepat & Mudah Dilakukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×