kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mendorong Inovasi Kesehatan di Indonesia, Begini Langkah GSK dan Kemenkes


Minggu, 22 Desember 2024 / 17:17 WIB
Mendorong Inovasi Kesehatan di Indonesia, Begini Langkah GSK dan Kemenkes
ILUSTRASI. Petugas medis memeriksa kesehatan warga saat Gerakan Ketuk Pintu Seribu Rumah Warga di Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/3). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/ama/17


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Glaxo Wellcome Indonesia (GSK) berupaya mendorong inovasi dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Di Indonesia, perusahaan biofarmasi global itu sudah beroperasi lebih dari 50 tahun.

Dengan populasi lebih dari 279 juta jiwa, Indonesia memiliki tantangan kesehatan besar terkait prevalensi penyakit menular dan tidak menular. Penyakit menular menyumbang 21% angka kematian. Sementara 73% akibat penyakit tidak menular. Maka, terdapat peluang mengalihkan fokus dari pembiayaan pengobatan penyakit ke investasi kesehatan melalui pencegahan, diagnosis, dan pengobatan dini, yang dapat memperbaiki sistem kesehatan dan mengurangi biaya perawatan di masa depan. 

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh mengalami penurunan, sehingga lansia lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Vaksinasi menjadi salah satu upaya penting melindungi mereka dari penyakit yang dapat dicegah. Seperti infeksi pernafasan bawah oleh respiratory syncytial virus (RSV-LRTD), penyakit cacar api atau shingles/herpes zoster dan influenza. 

Dalam rangkaian acara kongres dunia tentang kesehatan paru (World Lung Congress) di Bali, GSK Indonesia, GSK Global Health, dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membahas potensi kemitraan dan kolaborasi dalam memperluas akses dan inovasi layanan kesehatan di Indonesia. Hal ini bertujuan  mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan angka harapan hidup rata-rata masyarakat Indonesia, agar dapat melampaui rata-rata global. Juga meningkatkan posisi Indonesia dari sisi Indeks inovasi untuk sektor kesehatan. 

Selain vaksinasi, GSK mendukung pencegahan terhadap perburukan penyakit melalui terapi inovatif seperti pengobatan untuk pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan asma. Upaya ini diharapkan menekan angka rawat inap dan mengurangi biaya ekonomi akibat komplikasi penyakit pernapasan tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Akselerasi Eliminasi Tuberkulosis, Menkes: 969.000 Masyarakat Terkena TBC

Seiring upaya mencegah penyakit menular melalui vaksinasi, tantangan besar masih dihadapi juga oleh para penyintas tuberkulosis (TB) yang sering mengalami penyakit paru kronis terkait TB dikenal dengan post TB lung disease (PTLD).

Menurut WHO, dari hampir 66 juta orang yang berhasil selamat dari TB antara tahun 2000-2020. Lebih dari setengahnya mengalami dampak jangka panjang seperti PTLD, yang menjadi salah satu penyebab utama penyakit paru kronis.4 Kondisi ini menurunkan kualitas hidup pasien dengan gejala gangguan pernapasan dan masalah psikososial.

Maka, pencegahan melalui vaksinasi untuk mengurangi risiko infeksi tambahan pada pasien dengan PTLD, seperti vaksin herpes zoster dan RSV penting untuk membantu meningkatkan kualitas hidup dan mengoptimalkan sumber daya pelayanan kesehatan dalam penanganan tuberkulosis.

Pengembangan vaksin inovatif adalah langkah penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun hal ini harus diiringi oleh sistem pendukung yang kuat agar inovasi tersebut dapat diimplementasikan secara luas dan efektif. Salah satu upaya meningkatkan kapabilitas peneliti lokal di bidang kesehatan melalui kemitraan dari GSK Global Health untuk platform Open Lab Foundation, yang memberikan akses fasilitas, pelatihan internasional, serta mendorong kolaborasi ilmiah. 

Platform ini juga membuka peluang uji klinis guna mempercepat pengembangan solusi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Pemerintah memiliki peluang besar memperkuat upaya ini dengan melanjutkan pembelajaran dari pandemi, termasuk peningkatan laju vaksinasi untuk orang dewasa dengan mempermudah akses vaksin bagi masyarakat. 

Manish Munot, General Manager & Presiden Direktur GSK Indonesia menyampaikan, GSK berupaya terus memberikan dampak positif kesehatan pada lebih dari 2,5 miliar pasien di seluruh dunia. "Kontribusi GSK dalam mencegah dan mengubah perjalanan penyakit adalah melalui inovasi. Kami mengembangkan portofolio vaksin terluas di industri untuk membantu melindungi semua tahapan kehidupan, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut," kata Manish, dalam rilis ke Kontan.co.id, Jumat (20/12). 

Manish menambahkan, GSK Indonesia meluncurkan setidaknya satu inovasi produk setiap enam bulan sepanjang 2024 untuk memperluas akses terhadap obat-obatan dan vaksin inovatif bagi pasien, termasuk pengobatan untuk PPOK dan asma, percepatan ketersediaan vaksin inovatif untuk pencegahan penyakit menular pada semua usia, khususnya untuk kelompok rentan beresiko tinggi seperti lanjut usia(lansia), pasien dengan riwayat penyakit penyerta atau kondisi imunokompromais.

"Harapannya, masyarakat Indonesia dapat memiliki akses yang setara terhadap inovasi seperti di negara maju untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan dapat menua dengan sehat," kata Manish. 

Selanjutnya: Perusahaan Harus Siap Menyesuaikan Diri dengan Sistem Coretax Baru pada 2025

Menarik Dibaca: 4 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau Rutin untuk Kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×