kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Kemasan vaksin Sinovac bakal berubah, bagaimana soal kualitasnya?


Selasa, 02 Februari 2021 / 16:44 WIB
Kemasan vaksin Sinovac bakal berubah, bagaimana soal kualitasnya?
ILUSTRASI. Tenaga kesehatan (nakes) mendapatkan vaksinasi covid-19 tahap kedua di Puskesmas Jurangmangu, Tangerang Selatan, Jumat (29/01). KONTAN/Baihaki/29/01/2021


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bio Farma (Persero) akan mengubah kemasan vaksin virus corona (Covid-19) yang diproduksi dari bahan baku vaksin Sinovac.

Sebelumnya Indonesia mendatangkan 3 juta dosis vaksin Sinovac yang disebut dengan Coronavac. Pada tahapan berikutnya, Indonesia mendatangkan vaksin dalam bentuk bahan baku.

"Kemasan vaksin Covid-19 kali ini akan diberi nama Covid-19 Vaccine," ujar Corporate Secretary Bio Farma Bambang Heriyanto saat menyaksikan kedatangan vaksin Sinovac tahap keempat, Selasa (2/2).

Baca Juga: Alasan Bio Farma ubah kemasan vaksin Covid-19 asal Sinovac

Sebelumnya vaksin Coronavac dikemas dalam kemasan dosis tunggal. Hal itu berhubungan dengan pengemasan logistik dimana setiap dus berisi 40 dosis.

Sementara vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma nantinya akan bersifat multidosis. Dalam setiap file kemasan terdapat 10 dosis vaksin. "Dalam 1 dus akan dikemas dalam 10 file sehingga satu dus berisi 100 dosis," terang Bambang.

Meski berbeda kemasan, Bambang memastikan kualitas vaksin produksi Bio Farma tetap terjaga. Hal itu dikarenakan produksi vaksin diawasi oleh Badam Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Kemkes: Kejadian ikutan pasca vaksinasi Covid-19 tak bersifat serius

Selain itu distribusi vaksin juga dipastikan menggunakan Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) yang terintegrasi. Distribusi juga dilengkapi dengan dashboard Internet of Things (IoT). "Demikian perbedaan kemasan ini namun tidak membedakan kualitas dari vaksin Covid-19 tersebut," jelasnya.

Sebagai informasi, Indonesia telah dua kali mendatangkan bahan baku vaksin Sinovac. Pertama Indonesia mendatangkan 15 juta dosis bulk vaksin di pertengahan Januari, lalu pada hari ini kembali didatangkan 10 juta dosis bahan baku vaksin.

Selanjutnya: Kemenkes: Sebanyak 500.000 tenaga kesehatan sudah divaksinasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×