kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Biang Kerok Masalah Coretax, Purbaya Ungkap Programer dari LG Hanya Lulusan SMA


Jumat, 24 Oktober 2025 / 17:22 WIB
Biang Kerok Masalah Coretax, Purbaya Ungkap Programer dari LG Hanya Lulusan SMA
ILUSTRASI. Warga mengakses laman Simulator Terpadu SPT Tahunan PPh untuk mencari informasi penggunaan Coretax di Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (21/10/2025). Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan membidik jumlah pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan tahun pajak 2025 mencapai 14,5 juta SPT, dan menghimbau masyarakat yang tergolong Wajib Pajak (WP) untuk segera melakukan aktivasi pada sistem Coretax untuk pelaporan SPT. ANTARA FOTO/Abdan Syakura/rwa.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan temuan mengejutkan di balik proyek sistem Coretax yang digarap LG CNS-Qualysift Consortium.

Ia menilai kualitas sebagian kode pemrograman dalam sistem tersebut jauh dari standar profesional.

"Begitu mereka dapet source codenya, dilihat sama orang saya, dia bilang, wah ini programmer tingkat baru lulusan SMA, jadi yang dikasih ke kita bukan orang jago-jagonya kelihatannya," ujar Purbaya kepada awak media di Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Menurut Purbaya, timnya menemukan sejumlah kelemahan teknis pada Coretax, termasuk celah keamanan dan performa sistem yang rendah di awal peluncuran.

Namun, kondisi tersebut kini telah banyak membaik setelah dilakukan berbagai perbaikan internal oleh Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Purbaya Ungkap Data Wajib Pajak di Sistem Coretax Sempat Dibobol

"Sekarang security-nya Coretax sudah bagus sekali. Dulu saya bilang cybersecurity-nya 30 dari 100, sekarang sudah 95 plus, jadi kalau nilainya sudah A plus itu security-nya," katanya.

Peningkatan pesat itu, kata Purbaya, berkat kolaborasi dengan para ahli keamanan siber dalam negeri, termasuk sejumlah hacker Indonesia berprestasi di tingkat internasional yang diminta menguji ketahanan sistem.

Ia menjelaskan, perbaikan dilakukan cepat dalam waktu singkat. Dari sistem yang sebelumnya dinilai hanya setara level D–E, kini performa Coretax telah mencapai nilai A+, dengan skor non-transaksional mencapai 95 dari 100.

Baca Juga: Purbaya Buka-Bukaan! Perbaikan Sistem Coretax Tersendat Kontrak dengan LG CNS

Meski demikian, Purbaya mengakui proses perbaikan sempat terhambat karena kode sumber (source code) masih dipegang oleh pihak pengembang asal Korea Selatan tersebut.

Lebih lanjut, Purbaya juga menyoroti kualitas proyek yang dikerjakan sejak empat tahun lalu itu. Ia menduga proses uji kualitas (quality control) tidak dilakukan secara optimal sebelum sistem diluncurkan.

"Sepertinya quality control-nya, quality assurance-nya, quality control-nya tidak dilakukan dengan baik pada waktu itu, sebelum diluncurkan," pungkasnya. 

Baca Juga: Menkeu Purbaya Targetkan Perbaikan Coretax Rampung Januari 2026

Selanjutnya: BCA Catat Kredit Korporasi Capai Rp436,9 Triliun per September 2025

Menarik Dibaca: Cancel Culture Bisa Menganggu Mental lo, Ini Cara Mengatasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×