kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkes: Sebanyak 500.000 tenaga kesehatan sudah divaksinasi


Selasa, 02 Februari 2021 / 14:11 WIB
Kemenkes: Sebanyak 500.000 tenaga kesehatan sudah divaksinasi


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan menyatakan sebanyak 500.000 tenaga kesehatan (nakes) telah divaksinasi virus corona (Covid-19), dari total target sebanyak 1,5 juta nakes. 

Tenaga kesehatan memang menjadi prioritas pemerintah mengingat risiko penularan pada nakes tinggi karena menangani pasien Covid-19.

"Semenjak Januari lalu telah melakukan penyuntikan pada nakes yang jadi prioritas dan sampai hari ini sudah 500.000 nakes dilakukan penyuntikan," ujar Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi saat menyaksikan kedatangan vaksin tahap keempat di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (2/2).

Setelah nakes, vaksinasi akan dilanjutkan kepada tenaga layanan publik. Kelompok tersebut termasuk juga anggota TNI dan Polri yang ikut menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dipercepat, pengiriman vaksin Sinovac ke Indonesia akan rampung Juli 2021

Selanjutnya vaksin akan diberikan kepada masyarakat dengan target 182 juta orang untuk menciptakan kekebalan komunal atau herd immunity. 

Oscar menjamin kecukupan vaksin yang aman untuk mencapai target tersebut.

"Ketersediaan vaksin yang aman, sesuai dengan skema pemerintah kita lakukan," terang Oscar.

Vaksin yang didatangkan Indonesia harus melalui tahap pemberian izin penggunaan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal itu dilakukan untuk seluruh jenis vaksin yang akan digunakan.

Selain izin penggunaan, pemerintah juga akan menguji kehalalan vaksin. Seperti vaksin Sinovac, sebelum digunakan secara luas telah diberikan kepastian halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Selanjutnya: Vaksin Covid-19 dimulai, ini periode pembentukan antibodi virus corona menurut WHO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×