kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jokowi ingatkan agar RPJMN tak hanya jadi dokumen formalitas


Kamis, 14 November 2019 / 17:23 WIB
Jokowi ingatkan agar RPJMN tak hanya jadi dokumen formalitas
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan disela penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian dan Lembaga, serta Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11/2019).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta agar para menteri sungguh-sungguh menjalankan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. 

RPJMN diharapkan tidak hanya menjadi pajangan. Pasalnya selama ini RPJMN kerap hanya dijadikan sebagai dokumen formalitas sehingga tidak menjadi acuan.

Baca Juga: Elnusa (ELSA) jajaki peluang seismic multiklien bareng perusahaan asal Norwegia

"Saya ingin RPJMN bukan jadi dokumen formalitas, tapi betul-betul jadi panduan, menjadi rencana kita dalam melangkah ke depan menuju Indonesia maju," ujar Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna, Kamis (14/11).

Rencana yang tercantum dalam dokumen tersebut harus jelas arah dan targetnya. Termasuk dampak yang akan dihasilkan kepada masyarakat.

Target dalam RPJMN pun harus terukur sehingga dapat dicapai. Termasuk dengan memasukkan kemungkinan hambatan yang akan terjadi dalam mencapai target tersebut.

"Misalnya target pertumbuhan ekonomi harus dikalkulasi dengan baik dan juga disampaikan bagaimana strategi untuk mencapai target tersebut," terang Jokowi.

Baca Juga: Serahkan DIPA 2020, Presiden Jokowi ingatkan harus efektif dan akuntabel

Selain itu, peta jalan dalam RPJMN harus dibuat sistematis. Tahapan dalam peta jalan tersebut harus realistis untuk dilakukan bukan hal yang abstrak dan normatif.

Jokowi juga menekankan bahwa RPJMN digunakan sebagai penuangan visi misi presiden dan wakil presiden. Hal itu sebagai penegasan bahwa tidak ada visi misi menteri.

RPJMN juga harus disambungkan dengan anggaran. Jokowi menekankan jangan sampai program yang ada dalam RPJMN berbeda dengan yang dikerjakan.

Baca Juga: Ahok bukan pengurus parpol, haruskah mundur dari partai saat jadi bos BUMN?

"Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan harus menjadi tangannya presiden dalam memastikan RPJMN terwujud dalam rencana, dalam anggaran kementerian," jelas Jokowi.

Terakhir Jokowi menekankan sinergitas dalam pelaksanaan program. Hal itu dilakukan selain dengan memperkuat pengendalian atas eksekusi program prioritas di lapangan.

Baca Juga: Cerita Jokowi yang mudah tertidur di mana pun hingga bosan dengan dua menteri ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×