kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,34   -8,02   -0.86%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iuran BPJS Kesehatan dibandingkan dengan pulsa, anggota Komisi IX DPR keberatan


Rabu, 06 November 2019 / 16:07 WIB
Iuran BPJS Kesehatan dibandingkan dengan pulsa, anggota Komisi IX DPR keberatan
ILUSTRASI. Pegawai melayani warga di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jakarta Pusat, di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (5/11/2019).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay memprotes pernyataan Direktur Utama Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris yang pernah mengatakan, iuran BPJS Kesehatan lebih murah dibandingkan pulsa.

Menurut Saleh, iuran BPJS Kesehatan dan pulsa tidak dapat dibandingkan. "Saya menganggap bahwa Dirut ini sedang menyederhanakan masalah BPJS Kesehatan, padahal masalahnya sangat kompleks. Coba bayangkan iuran BPJS dibandingkan dengan pulsa telepon. Sangat tidak komparatif dan kompatibel," tutur Saleh di komisi IX DPR, Rabu (6/11).

Menurut Saleh, program jaminan kesehatan nasional (JKN) dan pulsa adalah dua kebutuhan yang berbeda. Dia berpendapat, pulsa merupakan kebutuhan sekunder bahkan tersier, sementara program JKN memberikan layanan kesehatan yang pasti dibutuhkan masyarakat.

Baca Juga: Utang jatuh tempo BPJS Kesehatan hingga Oktober mencapai Rp 21,16 triliun

"Orang kalau tidak punya telepon, masih bisa hidup masih bisa bahagia. Tetapi kalau tidak punya akses terhadap kesehatan ini bisa meriang, merinding dan meninggal dunia," tuturnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Fachmi sempat menyebutkan peserta BPJS Kesehatan bisa menyisihkan uang per hari untuk membayar iuran BPJS Kesehatan. Rinciannya, untuk kelas I per harinya cukup menyisihkan Rp 5.000 - Rp 6.000 per hari, kelas II menyisihkan Rp 3.000 - Rp 4.000 per hari dan untuk kelas III menyisihkan sekitar Rp 2.000 per hari.

Saleh juga berpendapat, masih banyak masyarakat yang pendapatannya tak besar setiap harinya. Dia mengatakan, bila orang dengan berpenghasilan rendah memiliki anggota keluarga yang banyak, maka tanggungan iuran BPJS Kesehatannya bisa membengkak.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan naik, begini dampaknya menurut DJSN

"Bila kita cek, orang dengan gaji Rp 20.000 - Rp 30.000 itu masih banyak. Bayangkan kalau anaknya ada 5, diambah suami istri menjadi 7, berarti menyisihkan Rp 14.000 per hari, kalau sebulan itu sudah Rp 420.000. Itu lebih tinggi dari pulsa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×