Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengaku dirinya tengah khawatir bahwa sosok Aburizal Bakrie sebagai calon presiden yang diusung justru akan membuat elektabilitas Golkar anjlok. Padahal, lanjut Akbar, partai memasang target perolehan suara hingga 30 persen pada Pemilu legislatif 2014 mendatang.
“Dari berbagai survei kita ketahui elektabilitasnya (Ical) masih di bawah 10%. Sedangkan proyeksi partai kita sampai 30%. Yang kami khawatirkan jangan sampai (Ical) nanti mempengaruhi elektabiliitas partai. Padahal Golkar sudah bertekad mencapai 30%,” ujar Akbar usai diskusi bertajuk Konsep Nusantara dalam Semangat Kemerdekaan NKRI di kantor Forum Dialog Nusantara (FDN), Rabu (4/9/2013).
Mantan Menteri Sekretaris Negara itu mengatakan, Dewan Pertimbangan Partai Golkar tengah mencermati pengaruh wacana pencalonan Ical sebagai presiden terhadap elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu. Jika memang berpengaruh negatif, lanjutnya, Golkar akan menganalisisnya dan terbuka kemungkinan mengevaluasi kembali pencapresan Ical.
“Dari analisis itu bukan tidak mungkin kita sampai pada suatu kesimpulan ada yang perlu kita evaluasi,” pungkas Akbar.
Meski telah mewacanakan pencalonan presiden, Akbar mengatakan, saat ini, Golkar masih fokus pada perolehan suara pada Pemilu Legislatif. Dia mengatakan, fokus partainya adalah meningkatkan elektabilitas Partai Golkar dibandingkan hasil survei yang beredar belakangan dan hasi Pemilu 2009.
“Saya selalu mengatakan ada baiknya kita lebih fokus kepada pemilu legislatif. Kami bertekad memenangkan pemilu legislatif sebagaimana Pemilu 2004, 21,6%. Bagaimana kami bisa menaikkan itu kembali,” tutur mantan Ketua DPR.
Jika hal itu dapat tercapai, lanjutnya, akan lebih mudah bagi Golkar untuk mengusung capres sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain.
“Kami memiliki kepercayaan diri. karena dengan kemenangan kami sudah bisa menjadi modal untuk memberi dukungan terhadap calon presiden,” tukas Akbar.
Sementara itu, dalam survei terakhir yang dilakukan Kompas, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menempati peringkat pertama dengan 32,5% suara. Sementara itu, Ical hanya mendapati 8,8% suara atau menempati peringkat ketiga. (Deytri Robekka Aritonang/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News