kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Industri Digital dan Industrialisasi Hijau Jadi Kunci Target 8% Pertumbuhan Ekonomi


Minggu, 17 November 2024 / 10:51 WIB
Industri Digital dan Industrialisasi Hijau Jadi Kunci Target 8% Pertumbuhan Ekonomi
ILUSTRASI. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Periode 2024-2029, Anindya Bakrie mengatakan, industri digital dan industrialisasi hijau menjadi kunci bagi Indonesia guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri digital dan industrialisasi hijau menjadi kunci bagi Indonesia guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. 

Hal itu dikatakan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie saat menjadi salah satu pembicara dalam sesi diskusi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) CEO Summit 2024 yang digelar di Lima, Peru. 

"Saya secara pribadi, akan fokus pada kapasitas bisnis kita dalam industrialisasi hijau karena di bawah tanah, Indonesia diberkati dengan critical minerals,” kata Anindya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/11). 

Baca Juga: Kadin Bakal Gelar Rapimnas Akhir November, Penetapan Upah Minimum Masuk Bahasan

Anindya menekankan, untuk mendukung industri digital nasional, kebutuhan akan infrastruktur digital menjadi sangat penting dan mendasar bagi Indonesia, mengingat Indonesia memiliki sekitar 280 juta penduduk yang tersebar di 17.000-an pulau, dan memiliki lima pulau besar yaitu Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera, serta Papua. 

Sementara berbicara mengenai critical minerals, menurut Anindya, Indonesia bukan hanya memiliki kandungan bahan bakar fosil, akan tetapi juga berlimpah kandungan tembaga, nikel, dan seng, yang berada di peringkat 5 besar di dunia dalam hal sumber daya alam.  

"Jadi, kami bisa memproses critical minerals tersebut dengan potensi energi terbarukan di atas permukaan tanah kami di wilayah khatulistiwa. Kami memiliki geotermal, hidro, solar, angin, yang kami jaga sekaligus kami manfaatkan ke depan,” ungkapnya. 

Baca Juga: Dualisme Kadin Akan Diakhiri lewat Munas, Kubu Arsjad Rasjid Batal Tempuh Jalur Hukum

Di sela-sela perhelatan APEC CEO Summit 2024 tersebut, Anindya Bakrie juga menghadiri undangan private lunch bersama PM Malaysia, Dato Anwar Ibrahim, dan sejumlah kalangan pengusaha. 

Selain Anindya, pengusaha nasional yang juga turut hadir antara lain yakni CEO Sintesa Group yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, serta Group CEO PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady.

Selanjutnya: Menteri Ara Usulkan Tambahan Anggaran Rp 48,5 Triliun untuk Program 3 Juta Rumah

Menarik Dibaca: Baca 5 Rekomendasi Buku Self Development Terbaik Ini Yuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×