Reporter: Nurtiandriyani Simamora, Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menanggapi keraguan sejumlah ekonom terhadap data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat sebesar 5,12% pada kuartal II-2025.
Amalia menegaskan bahwa BPS selalu berpegang pada standar internasional dalam menyusun dan merilis data. “Kan ada standar internasional,” ujar Amalia di Kompleks Istana Kepresidenan, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (6/8/2025).
Ia juga memastikan bahwa seluruh data pendukung dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi telah lengkap dan andal.
Baca Juga: Airlangga Bantah Ada Permainan Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025
“Data-data pendukungnya sudah oke. Sudah semua. Pendukungnya sudah mantap lah itu,” tegasnya.
Sebelumnya seperti diberitakan KONTAN, Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual menyorot revisi angka pertumbuhan konsumsi rumahtangga kuartal I-2025 dari sebelumnya 4,89% menjadi 4,95%.
Jika mengacu pada data revisi, maka itu berarti belanja masyarakat stagnan dan bukan melemah.
"Saya menduga konsumsi akan turun lebih dalam di kuartal II. Tapi dengan revisi ini, angkanya menjadi flat. Ini tentu membingungkan," kata David.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga menilai data investasi janggal. Ia merujuk ke konsumsi pemerintah yang terkontraksi 0,33% secara tahunan.
Baca Juga: Ekonom: Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 5,12% Tak Mencerminkan Kondisi Riil
Josua juga menyebut, kendati ekonomi tumbuh tinggi, pertumbuhan hanya temporer, tidak berdasarkan atas truktur yang solid dan merata.
Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira juga menilai janggal pertumbuhan konsumsi rumahtangga yang lebih tinggi di kuartal II, mengingat tak ada momentum lebaran pada periode tersebut.
"Kuartal II-2025 cuma kebagian lebaran sedikit di April, tidak masuk akal," cetus dia.
Baca Juga: Anomali Data Pertumbuhan Ekonomi RI
Karena itu, berhembus kecurigaan data ekonomi sejatinya dikerek naik. Tapi Airlangga membantah ada permainan data pertumbuhan ekonomi. "Mana ada," jawab Airlangga saat dikonfirmasi terkait dugaan tersebut.
Selanjutnya: Penyaluran Pembiayaan Bank Syariah Tumbuh Positif di Semester I-2025, Ini Penopangnya
Menarik Dibaca: Hingga Juli, Railink Catat 4 Juta Penumpang Naik KA Bandara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News