Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mencatat realisasi anggaran infrastruktur hingga 8 September 2025 mencapai Rp 142,1 triliun. Angka ini baru setara 35,32% dari total pagu yang tersedia sebesar Rp 402,4 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, anggaran infrastruktur tersebut bersumber dari belanja pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta melalui pembiayaan.
“Pembangunan infrastruktur ini dikombinasikan baik melalui belanja pemerintah pusat, belanja daerah maupun pembiayaan. Kalau kita lihat, seluruh belanja infrastruktur yang telah terealisasi adalah Rp142,1 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (22/9).
Baca Juga: Hingga 22 Agustus 2025, Realisasi Belanja Daerah Baru 43,63%, atau Rp 604,33 Triliun
Dana infrastruktur itu dialokasikan pada lima program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yaitu perumahan, konektivitas, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta sektor pendukung lainnya.
Perumahan
- Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP): Rp18,8 triliun, setara 158 ribu rumah.
- Pembangunan rumah susun: Rp1,5 triliun, progres 51,6% dari target 4.318 unit.
- Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM): Rp0,5 triliun, progres 41% dari target 54.322 liter/detik.
Konektivitas
- Pembangunan dan preservasi jalan: Rp12,3 triliun, progres 60,8% dari target 115,3 km.
- Jembatan: Rp2,2 triliun, progres 41% dari target 8.867,6 meter.
- Pelabuhan laut: Rp1,2 triliun, progres 35,88% dari target 20 unit.
Baca Juga: Realisasi Belanja Infrastruktur Capai Rp 142,1 Triliun Hingga Awal September 2025
Ketahanan Pangan
- Pembangunan bendungan: Rp2,1 triliun, progres 64,4% dari target 15 unit.
- Jaringan irigasi: Rp3,3 triliun, progres 34,7% dari target 216 ribu hektare.
- Operasi dan pemeliharaan sarana prasarana sumber daya air: Rp1,5 triliun, progres 27,2%.
- Cetak sawah dan optimasi lahan pertanian: Rp3,2 triliun, setara 117,4 ribu hektare.
Ketahanan Energi
- Pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cisem: Rp1,6 triliun.
Pemerintah menegaskan, belanja infrastruktur ini tidak hanya difokuskan pada pembangunan fisik, tetapi juga diarahkan untuk memperkuat konektivitas antarwilayah, mendukung ketahanan pangan dan energi, serta memperluas akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Selanjutnya: OLX Sebut Pembiayaan Mobil Listrik Bekas Masih Minim
Menarik Dibaca: Ini Daftar Lengkap 30 Kandidat yang Akan Mendapat Ballon d’Or di 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News