kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Geram pemerintah dituding istimewakan China, Luhut: Perlakuan ke investor asing sama


Kamis, 30 Januari 2020 / 19:46 WIB
Geram pemerintah dituding istimewakan China, Luhut: Perlakuan ke investor asing sama
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan geram dengan anggapan sejumlah masyarakat dimana pemerintah dianggap mengistimewakan China. Dia memastikan, pemerintah memberikan perlakuan yang sama kepada setiap investor asing.

Menurut dia, semua investor yang ingin menanamkan modal di Indonesia harus memenuhi berbagai peraturan. "Semuanya ada rule of thumb. Jadi siapapun yang mau berinvestasi di Indonesia sama perlakuannya," kata Luhut, Kamis (30/1).

Baca Juga: Luhut: Biar kapok, koruptor Jiwasraya harus dimiskinkan

Rule of thumb yang dimaksud adalah sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi investor yakni menggunakan tenaga kerja lokal, melakukan transfer teknologi, membangun industri yang menghasilkan produk bernilai tambah, hingga patuh terhadap aturan lingkungan hidup.

Luhut menerangkan, bila aturan tersebut dipatuhi, maka tenaga kerja lokal akan terus terserap. Namun, dia juga mengakui hal ini tidak bisa direalisasikan dalam 3 hingga 4 tahun pertama mengingat tenaga kerja di Indonesia belum memiliki keterampilan memadai. Inilah yang membuat, masih ada industri yang memakai tenaga kerja asing.

Baca Juga: Menko Luhut: Penjara saja tak cukup, koruptor Jiwasraya harus dimiskinkan

"Kita pakai Morowali sebagai contohnya. Kita pakai anak-anak Indonesia tidak cukup, akhirnya kita pakai di luar. Tetapi kita bangunlah politeknik, dosennya dari ITB yang senior, yang bayar pemerintah dan perusahaan, nanti tempat praktiknya di perusahaan itu," jelas Luhut.

Menurut Luhut, dengan calon tenaga kerja yang sudah dilatih di politeknik tersebut akan menggantikan tenaga kerja asing tadi. Dia mengatakan, proses inilah yang membutuhkan waktu, mengingat tidak ada politeknik dengan kualitas baik di luar Jawa.

Baca Juga: Besaran investasi Softbank untuk ibu kota baru akan diputuskan Februari

Lebih lanjut, Luhut juga menerangkan pemerintah tengah mendorong investasi secara business to business (B2B) mengingat pemerintah tidak ingin rasio utang lebih dari 30% dari PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×