kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Besaran investasi Softbank untuk ibu kota baru akan diputuskan Februari


Jumat, 17 Januari 2020 / 15:28 WIB
Besaran investasi Softbank untuk ibu kota baru akan diputuskan Februari
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju menerima CEO Softbank Masayoshi Son (kedua kiri) bersama jajarannya, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (10/01/2020). Pertemuan tersebut membahas rencana Softbank untuk


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan investasi dari softbank untuk Ibu Kota baru masih dalam proses pembahasan. Rencananya, besaran investasi itu baru akan diputuskan oleh Presiden Jokowi pada Februari mendatang.

"Presiden akan membuat keputusan itu kira - kira Februari. Angkanya mungkin sekitar US$ 30 miliar," ujar Luhut di kantornya, Jumat (17/1).

Baca Juga: Khofifah ingin LRT, tapi Menhub sarankan ART yang dibangun di Jawa Timur

Luhut memastikan bahwa pembangunan istana negara dan pemerintahan berasal dari APBN. Bukan dari investor asing termasuk dari Softbank.

"Kami mau menggunakan APBN. Kami tidak mau pembangunan kantor presiden dan kantor pemerintahan dibayarin orang," kata Luhut di kantornya, Jumat (17/1).

Luhut mengatakan, nantinya Softbank bisa berinvestasi di klaster seperti klaster research center, klaster pendidikan dan klaster lainnya.

Sebagai informasi, pembiayaan pembangunan Ibu Kota tersebut akan dilakukan dengan 3 skema, yakni melalui APBN, Kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU), serta dibiayai oleh swasta.

Baca Juga: Elektabilitas Sandiaga Uno diprediksi melambung setelah disebut Jokowi

Pembiayaan melalui APBN dianggarkan sebesar Rp 93,5 triliun atau 19,2% dari total pembiayaan. Pembiayaan dengan skema KPBU sebesar Rp 265,2 triliun atau 54,6% dari total pembiayaan. 

Serta pembiayaan melalui skema swasta sebesar Rp 127,3 triliun atau sebesar 26,2% dari total pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×