Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan investasi dari softbank untuk Ibu Kota baru masih dalam proses pembahasan. Rencananya, besaran investasi itu baru akan diputuskan oleh Presiden Jokowi pada Februari mendatang.
"Presiden akan membuat keputusan itu kira - kira Februari. Angkanya mungkin sekitar US$ 30 miliar," ujar Luhut di kantornya, Jumat (17/1).
Baca Juga: Khofifah ingin LRT, tapi Menhub sarankan ART yang dibangun di Jawa Timur
Luhut memastikan bahwa pembangunan istana negara dan pemerintahan berasal dari APBN. Bukan dari investor asing termasuk dari Softbank.
"Kami mau menggunakan APBN. Kami tidak mau pembangunan kantor presiden dan kantor pemerintahan dibayarin orang," kata Luhut di kantornya, Jumat (17/1).
Luhut mengatakan, nantinya Softbank bisa berinvestasi di klaster seperti klaster research center, klaster pendidikan dan klaster lainnya.
Sebagai informasi, pembiayaan pembangunan Ibu Kota tersebut akan dilakukan dengan 3 skema, yakni melalui APBN, Kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU), serta dibiayai oleh swasta.
Baca Juga: Elektabilitas Sandiaga Uno diprediksi melambung setelah disebut Jokowi
Pembiayaan melalui APBN dianggarkan sebesar Rp 93,5 triliun atau 19,2% dari total pembiayaan. Pembiayaan dengan skema KPBU sebesar Rp 265,2 triliun atau 54,6% dari total pembiayaan.
Serta pembiayaan melalui skema swasta sebesar Rp 127,3 triliun atau sebesar 26,2% dari total pembiayaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News