kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Fathanah pernah palsukan tandatangan Luthfi


Rabu, 29 Mei 2013 / 22:58 WIB
Fathanah pernah palsukan tandatangan Luthfi
ILUSTRASI. PT Jembo Cable Company Tbk (JECC)


Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Tersangka kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi Ahmad Fathanah disebut pernah memalsukan tanda tangan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq. Pemalsuan ini terjadi saat keduanya berbisnis jual beli voucher telekomunikasi.

"Pernah, pada 2004, perjanjian PT Altas Jaringan Satu dengan direkturnya PT Osami Multimedia, Amalia Murad Husain," kata Ahmad Rozi yang bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi dengan terdakwa Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (29/5/2013).

Rozi yang mengaku sebagai pengacara Fathanah itu mengungkapkan, kliennya pernah memalsukan tanda tangan Luthfi yang saat itu menjabat komisaris PT Altas Jaringan Satu. Ketika itu, Fathanah menjadi direktur utama perusahaan tersebut.

"Dalam perjanjian itu, AF (Fathanah) selaku direktur kemudian ada persetujuan komisaris, itu Luthfi selaku komisaris yang dipalsukan," ungkap Rozi.

Bisnis penjualan pulsa antara PT Jaringan Satu dengan PT Osami tersebut pun berbuntut masalah hukum. Fathanah dilaporkan ke kepolisian dan diputus bersalah di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Adapun Fathanah dan Luthfi sama-sama ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi.

Keduanya diduga bersama-sama menerima pemberian hadiah atau janji terkait kepengurusan tambahan kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna Utama. Sebelumnya, saat diperiksa sebagai saksi di persidangan, Luthfi mengungkapkan sepak terjang sahabatnnya itu. Luthfi mengakui Fathanah pernah dibui di Australia karena kasus perdagangan manusia. 

Kompas.com 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×