kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ekonomi RI tumbuh 7%, pengangguran jadi 5%


Senin, 22 Desember 2014 / 10:44 WIB
Ekonomi RI tumbuh 7%, pengangguran jadi 5%
ILUSTRASI. Logo Hari Jadi Ngawi ke 665 tahun 2023.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah memasang target: ekonomi Indonesia tahun 2017 bisa tumbuh 7%. Kalau tercapai, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memperkirakan, angka pengangguran dan kemiskinan bisa ditekan menjadi 5%.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, per Agustus 2014 lalu, angka pengangguran terbuka sebesar 5,94%, turun dari periode yang sama di 2013 yang mencapai 6,17%. Angka kemiskinan juga turun, dari 11,37%  per September 2013 menjadi 11,25% di Maret 2014.

Menurut JK, pemerintah berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan mengatasi kesenjangan sosial. Ke depan, pemerintah bakal mendorong ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 7%, dengan cara meningkatkan industri padat karya yang bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak. "Dengan demikian, produktivitas masyarakat bisa meningkat," kata JK, akhir pekan lalu.

Tak hanya industri padat karya, JK menambahkan, penciptaan lapangan pekerjaan melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga penting. Untuk itu, Wakil Presiden meminta industri besar ikut mendorong perkembangan UMKM, bukan malah sebaliknya mematikan usaha ini. Makanya, ia akan memerintahkan Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian untuk menyiapkan aturan terkait hal itu.

Enny Sri Hartati, Direktur Institute Development for Economic and Finance (Indef), menyarankan, untuk menurunkan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial, pemerintah harus melakukan pembangunan hingga ke pelosok pedesaan. Soalnya, keberadaan infrastruktur dasar di desa-desa masih sangat minim, akibat pembangunan infrastruktur selama ini terfokus di kota-kota besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×