kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Defisit transaksi berjalan susut di kuartal III


Senin, 23 Oktober 2017 / 10:45 WIB
Defisit transaksi berjalan susut di kuartal III


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia memperkirakan, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal III-2017 menyusut dibandingkan kuartal sebelumnya. Penyebabnya, surplus neraca dagang tetap tinggi pada periode tersebut, serta faktor musiman berupa pembayaran dividen ke luar negeri yang sudah berlalu.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan, CAD Juli-September 2017 sebesar 1,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB) lebih kecil dibanding tiga bulan sebelumnya yang mencapai 1,96% dari PDB atau US$ 5,2 miliar. Menyusutnya CAD menyehatkan Neraca Pembayaran Indonesia dan mendukung fundamental perekonomian nasional.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, sejak awal tahun, nilai ekspor Indonesia selalu lebih tinggi dari nilai impornya. Khususnya ekspor nonmigas. Hal itu menyebabkan neraca perdagangan yang hampir selalu mencatat surplus besar. Kecuali di Juli 2017 defisit sebesar US$ 274,4 juta. "Kalau bicara ekspor, pengaruhnya dari harga komoditi. Dampak dari harganya signifikan," kata Dody, Kamis (20/10).

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan kuartal III 2017 sebesar US$ 3,21 miliar, tumbuh 9,56% year on year (yoy). Ini lebih rendah dibanding kuartal I dan II 2017 yang masing-masing sebesar US$ 4,09 miliar dan US$ 3,58 miliar.

Di sisi lain, defisit neraca pendapatan primer diperkirakan membaik karena musim pembayaran dividen ke luar negeri sudah lewat. Pembayaran dividen, biasanya, dilakukan pada kuartal kedua setiap tahun.

Dody melanjutkan, defisit pada transaksi berjalan akan diimbangi oleh surplus pada transaksi modal dan finansial, khususnya dari investasi asing langsung (foreign direct investment atau FDI) kuartal ketiga yang diperkirakan realisasinya lebih tinggi. Hal itu terkait dengan masuknya investasi asing ke sektor usaha e-commerce ke dalam negri. "Dengan cadangan devisa yang lebih tinggi, total antara defisit transaksi berjalan dan surplus transaksi modal dan finansial balance," ujar Dody.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksi, CAD kuartal ketiga 2017 mencapai 2% dari PDB. Alasannya, kinerja rupiah melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mencatat rata-rata kurs rupiah pada kuartal III 2017 Rp 13.330 per dollar AS, turun tipis dari kuartal II 2017 Rp 13.310 per dollar AS.

Bhima mengingatkan, transaksi berjalan yang masih defisit mengindikasikan bahwa struktur perekonomian masih rapuh. Rupiah gampang terombang-ambing terhadap kondisi dollar AS. Pemerintah harus mendongkrak ekspor manufaktur jika ingin transaksi berjalan surplus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×