Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memastikan Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan (Waste to Energy/WtE) bakal mulai beroperasi di akhir tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Pandu menegaskan bahwa untuk proyek awal bakal diluncurkan di 10 kota di Indonesia, sebagaimana yang disampaikan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Purbaya: Danantara Punya Rp90 Triliun, Cukup untuk Bayar Utang Whoosh
"10 kota kemarin sudah disampaikan ke Pak Menko, Insya Allah akhir tahun ini nanti kita sudah bisa launching," ujar Pandu.
Pandu mengungkapkan bahwa proyek ini mendapat antusias yang baik dari ratusan perusahaan swasta untuk turut andil dalam pengolahan sampah jadi energi listrik tersebut.
"Alhamdulillah bagus sekali dari antusiasme private sector, ada lebih dari 120 konsorsium perusahaan yang interest pada proyek waste to energy ini," ungkapnya.
Sekedar mengingatkan, Danantara bertugas untuk memilih Badan Usaha Pengelolaan Persampahan (BUPP) Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dan melaksanakan investasi dalam penyelenggaraan PSEL yang layak secara komersial, finansial dan manajemen risiko.
Pandu menuturkan bahwa pihaknya terus mencari kandidat perusahaan yang dinilai layak untuk menggarap proyek tersebut.
"Yang penting kita sekarang kita bisa memilih pemain-pemain yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang pas untuk sektor ini," tandasnya.
Baca Juga: Danantara Pertahankan Fadjar Prasetyo dan Chairul Tanjung Sebagai Komisaris Garuda
Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan, dijelaskan bahwa:
"Pembelian listrik dari hasil pengolahan sampah tersebut dilakukan oleh PT PLN (persero) yang dipatok sebesar US$ 0,20 per kWh untuk semua kapasitas".
Namun, dalam keadaan tertentu harga itu masih bisa dilakukan peninjauan kembali oleh Menteri di bidang energi.
Selanjutnya: Perluas Pasar, Selaras Citra Nusantara Perkasa Produksi Perdana Kompor Electrolux
Menarik Dibaca: PSSI Pecat Patrick Kluivert setelah Gagal Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News