kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Capres dan Cawapres Diminta Beri Solusi Atasi Permasalahan Pangan dan Energi


Jumat, 19 Januari 2024 / 15:50 WIB
Capres dan Cawapres Diminta Beri Solusi Atasi Permasalahan Pangan dan Energi
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (tengah) berbincang dengan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) serta capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat menghadiri Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (17/1/2024). Paku integritas menjadi momentum pernyataan komitmen tiga pasangan capres-cawapres dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wpa.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Calon presiden dan calon wakil presiden (capres – cawapres) diminta membuat strategi penanganan permasalahan sektor strategis seperti pangan, energi, dan pembangunan berkelanjutan. 

Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, selama ini persoalan harga pangan sebenarnya seperti fenomena gunung es dimana harga pangan menjadi puncak yang terlihat dari permasalahan tata kelola lapangan di Indonesia. 

Padahal jika didalami persoalan pangan tersebut tidak terlepas dari tata kelola pangan yang relatif masih semrawut. Data pangan yang akurat dan Real Time tidak ada, insentif bagi petani berkurang, subsidi pupuk dan solar dikurangi sehingga meningkatkan biaya produksi dan berujung kepada kenaikan harga di konsumen. Rantai pasok yang masih panjang sehingga menyebabkan efisiensi. 

Baca Juga: Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud Mulai 21 Januari, Cek Daftar Provinsi dan Lokasinya

“Serta kurangnya penelitian dan pengembangan untuk penerapan teknologi yang dapat mengenjot jumlah produksi dan menekan biaya produksi di sektor pertanian itu sendiri,” ujar Yusuf saat dihubungi Kontan, Jumat (19/1). 

Selain itu, capres – cawapres juga mesti memikirkan sektor energi. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah mendorong penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia. Sebab, Indonesia relatif masih tergantung pada penggunaan energi fosil.

Adapun energi fosil dinilai dapat menyebabkan atau mempunyai dampak lebih besar terhadap kerusakan lingkungan. 

"Saya kira isu atau diskusi tidak boleh hanya terbatas misalnya pada penggunaan kendaraan listrik tetapi juga harus dielaborasi misalnya bagaimana pemerintah yang akan terpilih nantinya mengembangkan kendaraan listrik untuk transportasi publik dan tidak hanya menyasar pada penggunaan transportasi pribadi secara umum," ujar Yusuf. 

Baca Juga: Adu Gagasan Capres di KPK Disambut Baik Pegiat Antikorupsi, Akademisi, hingga Seniman



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×