kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Capres - Cawapres Diminta Membuat Rencana Aksi Pengembangan Teknoagroindustri Pangan


Kamis, 16 November 2023 / 18:58 WIB
Capres - Cawapres Diminta Membuat Rencana Aksi Pengembangan Teknoagroindustri Pangan
ILUSTRASI. Calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Capres dan Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto (ketiga kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), serta Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Mahfud MD (kanan) berfoto bersama dengan menunjukkan nomor hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Pasangan Capres dan Cawapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapat nomor urut satu, untuk pasangan Capres dan Cawapres dari koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapatkan nomor urut dua sedangkan untuk pasangan Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud Md mendapat nomor urut tiga. ANTARA FOTO/Galih Pradipta


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Capres-Cawapres Pemilu 2024 diminta menaruh perhatian khusus pada persoalan ketahanan pangan. Terlebih adanya perubahan iklim menjadi salah satu tantangannya.

Posman Sibuea, Guru Besar Teknologi Hasil Pertanian, Unika Santo Thomas Medan mengatakan, presiden terpilih dan wakilnya berserta tim kabinetnya, khususnya yang berkordinasi untuk memberi penguatan ketahanan pangan akan menghadapai sejumlah masalah sekaligus tantangan di bidang pertanian dan pangan. 

Baca Juga: Ada Kampanye dan Nataru, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Diprediksi Capai 5%

Squad presiden terpilih harus mampu menata kembali sektor pertanian agar Indonesia dapat keluar dari jebakan krisis pangan global, impor beras yang mahal, lambatnya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan tragedi kelaparan di tanah Papua yang kerap berulang. 

"Kondisi ini menggambarkan soal ketahanan pangan nasional, Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Ini menjadi tantangan yang dihadapi anak bangsa menyongsong Indonesia Emas 2045," ujar Posman kepada Kontan, Kamis (16/11).

Posman menyebut, keberagaman pangan nusantara yang menyimpan potensi sangat besar, tersedia ratusan jenis pangan yang menopang kehidupan masyarakat. Namun lidah dan perut anak bangsa telah terjajah oleh beras dan gandum yang tidak bisa diproduksi lahan pertanian mereka. 

Baca Juga: Minim Pengusaha, Sudirman Said Ungkap Sumber Dana Kampanye Anies-Muhaimin

Wargapun kehilangan sumber pangan kaya manfaat kesehatan. Akibatnya, jumlah anak kurang gizi, tengkes, dan penyakit lain berisiko makin meningkat.

"Pemerintah pasca pilpres 2024 harus mampu bekerja all out untuk mewujudkan visi dan misinya guna mengakhiri penjajahan pangan impor dengan mengusung politik pangan yang berkedaulatan," ucap Posman.

Sebab, jika tidak, penjajahan ini akan semakin massif dan kuat mencengkram perut rakyat di tengah era digital ini. 

Seiring dengan itu, Posman menilai kebangkitan nasionalisme pangan patut dijadikan sebagai tema debat politik capres 2024 di tahun politik ini. 

Baca Juga: Inilah Nomor Urut Capres 2024 dan Perbandingan Harta Kekayaan, Prabowo Paling Tajir

"Para kandidat memaparkan rencana aksi pengembangan teknoagroindustri pangan berbasis sumber daya lokal untuk mencegah ketergantungan yang amat tinggi pada pangan impor," pungkas Posman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×