kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Bukan China, AS Justru Jadi Penyumbang Surplus Neraca Dagang Terbesar September 2024


Selasa, 15 Oktober 2024 / 12:41 WIB
Bukan China, AS Justru Jadi Penyumbang Surplus Neraca Dagang Terbesar September 2024
ILUSTRASI. Tiga negara penyumbang utama surplus terbesar pada September 2024 adalah AS, India, dan Filipina.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Neraca perdagangan barang masih mencatatkan surplus pada September 2024. Artinya neraca perdagangan Indonesia sudah mencatatkan surplus selama 53 bulan berturut-turut, atau sejak Mei 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan barang pada September 2024 mencapai US$ 3,26 miliar, atau naik US$ 0,48 miliar dari surplus bulan sebelumnya yang mencapai US$ 2,78 miliar.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, tiga negara penyumbang utama surplus terbesar pada September 2024 adalah Amerika Serikat (AS), India, dan Filipina.

“Tiga negara terbesar yang mengalami surplus neraca perdagangan dengan AS mencapai US$ 1,39 miliar, India US$ 942 juta, dan Filipina US$ 783,9 juta,” tutur Amalia dalam konferensi pers Selasa (15/10).

Baca Juga: BPS: Ekspor Besi, Baja, CPO dan Turunannya Tercatat Turun pada September 2024

Surplus neraca perdagangan dengan AS didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) dengan nilai mencapai US$ 277,8 juta, pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61) mencapai US$ 214,3 juta, dan alas kaki (HS 64) mencapai US$ 213,2 juta.

Kemudian, neraca perdagangan dengan India didorong oleh komoditas bahan bakar mineral (HS 27) mencapai US$ 506,4 juta, lemak dan minyak hewan/nabati mencapai US$ 196,6 juta, serta besi dan baja mencapai US$ 175,7 juta.

Terakhir, neraca perdagangan dengan Filipina didorong oleh komoditas kendaraan dan bagiannya (HS 87) mencapai US$ 285,4 juta, bahan bakar mineral (HS 27) mencapai US$ 238,3 juta, serta lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) mencapai US$ 51,2 juta.

Baca Juga: BPS: Surplus Neraca Perdagangan September 2024 Mencapai US$ 3,26 Miliar

Lebih lanjut, Amalia membeberkan, tiga negara penyumbang defisit neraca perdagangan terdalam pada September 2024. 

Di antaranya, China dengan defisit sebesar US$ 630,7 juta. Komoditas penyumbang defisitnya  adalah mesin dan peralatan mekanis (HS 84) sebesar 1.437,1 juta, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) mencapai 1.007,2 juta, serta kendaraan dan bagiannya dengan defisit sebesar 314,8 juta.

Selanjutnya, Australia menyumbang defisit neraca perdagangan sebesar US$ 369,4 juta, dengan komoditas penyumbang defisit terdalam adalah logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) mencapai US$ 188,0 juta, serelia (HS 10) mencapai US$ 63,5, dan bahan bakar mineral (HS  27) dengan defisit sebesar US$ 61,3 juta.

Terakhir, Thailand menyumbang defisit neraca perdagangan sebesar US$ 317,9 juta, dengan komoditas penyumbang defisit terdalam adalah plastik dan barang dari plastik (HS 39) sebesar US$ 97,5 juta, kendaraan dan bagiannya (HS 87) mencapai US$ 94,2 juta, serra mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) mencapai US$ 83,7 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×