kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.421   -121,00   -0,73%
  • IDX 7.465   -73,12   -0,97%
  • KOMPAS100 1.049   -9,76   -0,92%
  • LQ45 788   -9,08   -1,14%
  • ISSI 253   -2,74   -1,07%
  • IDX30 412   -0,51   -0,12%
  • IDXHIDIV20 470   2,87   0,61%
  • IDX80 118   -1,14   -0,95%
  • IDXV30 123   0,72   0,59%
  • IDXQ30 131   0,68   0,52%

Ketidakpastian Fiskal dan Politik Dorong Kenaikan Risiko Investasi RI


Senin, 04 Agustus 2025 / 21:26 WIB
Ketidakpastian Fiskal dan Politik Dorong Kenaikan Risiko Investasi RI
ILUSTRASI. Credit default swap (CDS). Mengutip World Government Bonds, risiko investasi (CDS) tenor 5 tahun Indonesia pada Senin (4/8/2025) naik ke level 74,37 dari posisi 72,80.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko investasi atau Credit Default Swap (CDS) tenor 5 tahun mengalami peningkatan.

Mengutip World Government Bonds, risiko investasi (CDS) tenor 5 tahun Indonesia pada Senin (4/8/2025) naik ke level 74,37 dari posisi 72,80 pada pekan sebelumnya.

Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), M Rizal Taufikurahman mengatakan, kenaikan CDS Indonesia tenor 5 tahun mencerminkan premi risiko atas kemungkinan gagal bayar utang negara. 

Baca Juga: Dana Asing Terus Keluar, Ekonom Proyeksikan Risiko Investasi (CDS) RI Tetap Terjaga

“Ketika CDS naik, menunjukkan pasar mulai menilai bahwa risiko fiskal atau makroekonomi Indonesia meningkat, terlepas dari apakah risiko tersebut akan terealisasi,” ujarnya kepada Kontan, Senin (4/8/2025).

Dalam kasus Indonesia saat ini, Rizal mencermati kenaikan CDS lebih disebabkan oleh outlook fiskal yang tak bisa diprediksi. Ketidakpastian politik pasca transisi pemerintahan pun dinilai masih terasa. 

Sehingga, investor akan meminta yield yang lebih tinggi. “Tentunya, ini memberi tekanan tambahan terhadap APBN,” ujarnya.

Apalagi, jika pembiayaan defisit fiskal tahun berjalan sebagian besar masih bergantung pada pasar keuangan.

Baca Juga: Risiko Investasi (CDS) Indonesia Naik, SBN Diyakini Tetap Diburu

Secara psikologis, kenaikan CDS juga dapat menurunkan sentimen positif investor asing. Sebab, mereka sangat sensitif terhadap sinyal risiko sistemik. 

“Hal ini memperparah tekanan outflow karena investor melihat Indonesia tidak hanya menghadapi risiko pasar, tetapi juga risiko kredibilitas kebijakan,” kata Rizal.

Hal ini pun, dia bilang, memengaruhi net sell atau aksi jual bersih dari investor asing. Dengan tingginya CDS, investor asing lebih memilih menempuh langkah de-risking.

“Ini guna menghindari potensi pemburukan portofolio mereka di pasar domestik yang dianggap rentan secara makro maupun politik,” tutup Rizal.

Selanjutnya: Film Pabrik Gula Tayang di Netflix Minggu Ini, Simak Sinopsisnya Dulu Yuk

Menarik Dibaca: Film Pabrik Gula Tayang di Netflix Minggu Ini, Simak Sinopsisnya Dulu Yuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×