kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS: Tingkat Pengangguran di Indonesia Sebanyak 8,42 Juta Orang Hingga Agustus 2022


Senin, 07 November 2022 / 14:07 WIB
BPS: Tingkat Pengangguran di Indonesia Sebanyak 8,42 Juta Orang Hingga Agustus 2022
ILUSTRASI. BPS Catat Tingkat Pengangguran di Indonesia Sebanyak 8,42 Juta Orang Hingga Agustus 2022


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia pada periode Agustus tercatat 5,86% atau sebanyak 8,41 juta orang. Angka tersebut lebih rendah bila dibandingkan Agustus 2021 yang mencapai 6,49% atau 9,1 juta orang.

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, penurunan angka pengangguran tersebut sejalan dengan makin membaiknya pemulihan ekonomi Indonesia.

“Sejalan dengan membaiknya perekonomian Indonesia, kondisi ketenagakerjaan juga terus membaik. Terlihat dari angka TPT kita, Agustus sebesar 5,86% turun dari Agustus 2021,” tutur Margo dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2022, Senin (7/11).

Baca Juga: Bukan Bansos, Ini Upaya yang Harus Dilakukan Pemerintah Guna Antisipasi Badai PHK

BPS mencatat, penduduk usia kerja pada Agustus 2022 sebanyak 209,42 juta orang, naik sebanyak 2,71 juta orang dibandingkan Agustus 2021. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan Angkatan kerja, yaitu 143,72 juta orang, sisanya termasuk bukan angkatan kerja sebesar 65,70 juta orang.

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2022 sebanyak 143,72 juta orang,  naik 3,57 juta orang dibandingkan Agustus 2021.

Sebanyak 135,30 juta orang merupakan pekerja atau naik 4,25 juta dari periode sama tahun sebelumnya, dan sebanyak 8,42 juta merupakan pengangguran namun jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya memang mengalami penurunan sebanyak 680 ribu orang.

“Karena tambahan angkatan kerja tidak semuanya terserap di pasar kerja, itu sebagian menjadi pengangguran. Satu sisi pertumbuhan ekonomi mampu menyerap tenaga kerja 4,25 juta orang, namun pada saat yang sama terjadi penambahan angkatan kerja 3,57 juta orang,” jelasnya.  

Margo mengatakan, penurunan pengangguran terjadi pada penduduk laki laki dan perempuan, pun jika dilihat secara wilayahnya. Pada Agustus 2022 TPT laki-laki sebesar 5,93%, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 5,75%.

TPT laki-laki dan perempuan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,81% poin dan 0,36% poin jika dibandingkan Agustus 2021. Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan (7,74%) jauh lebih tinggi dari TPT di daerah perdesaan (3,43%).

Baca Juga: Antisipasi Badai PHK, Ekonom Sarankan BSU Naik Jadi Rp 1 Juta Per Bulan

TPT perkotaan dan perdesaan memiliki pola yang sama dengan TPT nasional, yaitu turun dibandingkan Agustus 2021, masing-masing sebesar 0,58% poin dan 0,74% poin.

Pada Agustus 2022, TPT penduduk kelompok umur muda (15–24 tahun) merupakan TPT tertinggi, yaitu mencapai 20,63%. Sementara itu, TPT penduduk kelompok umur tua (60 tahun ke atas) merupakan yang paling rendah, yaitu sebesar 2,85%.

Pola TPT menurut kelompok umur tersebut juga sama dengan tahun sebelumnya. Dibandingkan Agustus 2021, hanya kelompok umur 25–29 tahun yang mengalami penurunan TPT, yaitu penurunan sebesar 1,08% poin.

Lebih lanjut, terdapat 4,15 juta orang (1,98%) penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (0,24 juta orang); Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (0,32 juta orang); sementara tidak bekerja karena Covid-19 (0,11 juta orang); dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (3,48 juta orang).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×