kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS: Inflasi Inti Pada April 2024 Meningkat Jadi 1,82%


Kamis, 02 Mei 2024 / 16:38 WIB
BPS: Inflasi Inti Pada April 2024 Meningkat Jadi 1,82%
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi komponen inti secara tahunan mengalami peningkatan menjadi 1,82% year on year (yoy) pada April 2024.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi komponen inti secara tahunan mengalami peningkatan menjadi 1,82% year on year (yoy) pada April 2024.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, inflasi ini memberikan andil inflasi sebesar 1,17% pada inflasi April 2024.

“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada April 2024 di antaranya adalah emas perhiasan, gula pasir, nasi dengan lauk, biaya kontrak rumah, dan biaya sewa rumah,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Kamis (2/5).

Adapun jika dilihat secara bulanan, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,29% month on month (mom) dengan andil inflasi sebesar 0,18% mom.

Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti secara bulanan adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir.

Baca Juga: BPS: Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Turun 0,20% pada April 2024

Adapun secara tahunan, inflasi terjadi pada seluruh komponen. selain inflasi inti, tekanan inflasi tahunan komponen harga diatur pemerintah tercatat lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, yakni mencapai 1,54%.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi harga diatur pemerintah adalah sigaret kretek mesin (SKM), tarif angkutan udara,sigaret kretek tangan (SKT), dan sigaret putih mesin (SPM).

Sementara itu, secara bulanan, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,62% dengan andil inflasisebesar 0,12%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen ini adalah tarif angkutan udara, tarif angkutan antarkota, sigaret kretek mesin (SKM), dan tarif kereta api.

Terakhir, adalah inflasi komponen harga bergejolak mengalami penurunan secara tahunan atau mencapai 9,635. Meski begitu, Amalia menyebut inflasi ini terbilang masih tinggi.  

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen harga bergejolak adalah beras, daging ayamras, bawang merah, tomat, bawang putih, cabai merah, dan telur ayam ras.

Adapun jika dilihat secata bulanan, komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,31% dengan andil deflasi sebesar 0,05%. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi komponen harga bergejolak adalah cabai merah, beras, telur ayamras, dan cabai rawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×