kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.463   57,00   0,35%
  • IDX 6.364   -155,40   -2,38%
  • KOMPAS100 923   -25,88   -2,73%
  • LQ45 723   -14,41   -1,95%
  • ISSI 196   -6,66   -3,29%
  • IDX30 377   -5,09   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -8,05   -1,74%
  • IDX80 105   -2,54   -2,36%
  • IDXV30 108   -2,78   -2,52%
  • IDXQ30 124   -1,27   -1,02%

BI: Inflasi bisa ditekan, suku bunga akan turun


Senin, 12 Mei 2014 / 17:36 WIB
BI: Inflasi bisa ditekan, suku bunga akan turun
ILUSTRASI. artis drama Korea, Kim Kang Hoon


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengaku menginginkan suku bunga (BI rate) bisa diturunkan. Namun sayangnya penurunan tersebut belum bisa dilakukan oleh BI saat ini.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, sangat penting untuk menciptakan iklim ekonomi dengan tingkat bunga yang rendah. Pasalnya, akan menciptakan industri di Indonesia semakin kompetitif.

Namun sekarang ini suku bunga belum bisa diturunkan. Menurut Agus, salah satu alasan yang membuat tingkat bunga Indonesia tinggi adalah inflasi.

Sebelumnya, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis minggu lalu (8/5) BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level 7,5%.

Agus menjelaskan, penyebab inflasi berada dalam tekanan adalah kebijakan pemerintah soal subsidi bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah memberikan subsidi BBM dalam jumlah besar setiap tahunnya dan setiap tahun pula pengelolaan fiskal terganggu akibat lonjakan besaran subsidi BBM.

Alhasil cara yang dilakukan pemerintah untuk mengerem subsidi yang tinggi adalah dengan menaikkan harga BBM seperti pada tahun 2013 kemarin. Tidak heran inflasi tahunan pada akhir 2013 tercatat sebesar 8,38%.

"Inflasi secara umum apabila bisa ditekan rendah dan stabil, maka tingkat bunga bisa lebih rendah," ujar Agus, Senin (12/5).

Saat ini BI memang melihat inflasi sudah dalam trend menurun, namun masih harus terus diwaspadai.

Apalagi, pemerintah berencana untuk mengenakan kebijakan subsidi tetap. Seandainya kebijakan tersebut dilakukan tahun ini tentu akan kembali memberikan tekanan pada inflasi.

Sebagai informasi, dalam hitungan BI apabila dilakukan subsidi tetap Rp 2.000 per liter maka akan ada tambahan inflasi sebesar 2,5%. Semakin kecil subsidinya maka dampak pada inflasi akan semakin besar.

Menteri Keuangan Chatib Basri ketika ditanyakan mengenai kebijakan subsidi seperti apa yang akan dibawa pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 masih belum mau memberikan jawaban pasti. "Nanti kita lihat. Lagi dibahas sekarang," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×