kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.122.000   32.000   1,53%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Banyak Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Istana Minta Maaf


Sabtu, 20 September 2025 / 17:33 WIB
Banyak Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Istana Minta Maaf
ILUSTRASI. Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi mengatakan, atas nama pemerintah dan mewakil Badan Gizi Nasional (BGN), pihaknya meminta maaf atas munculnya kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang menimpa siswa-siswi di daerah.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) bermunculan belakangan ini.

Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, atas nama pemerintah dan mewakil Badan Gizi Nasional (BGN), pihaknya meminta maaf atas munculnya kasus keracunan MBG yang menimpa siswa-siswi di daerah.

"Kami atas nama pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah yang tentu saja itu bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan sesuatu kesengajaan," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Baca Juga: Istana Akan Cek Dugaan 5.000 Dapur Fiktif MBG

Prasetyo menegaskan, kejadian keracunan MBG yang menimpa siswa-siswi tersebut bakal menjadi bahan evaluasi pemerintah. Dia memastikan, penanganan kasus ini bakal dilakukan secepat mungkin.

"Kami telah berkoordinasi dengan BGN termasuk dengan pemerintah daerah. Pertama, memastikan bahwa seluruh yang terdampak dan harus mendapatkan penanganan secepat mungkin dan sebaik-baiknya. Yang kedua tentu harus dilakukan upaya evaluasi termasuk mitigasi perbaikan supaya masalah-masalah seperti ini tidak terulang kembali," ujarnya.

Lebih lanjut, Prasetyo menuturkan, bila terjadi kelalaian yang dilakukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur MBG, pemerintah akan memberikan sanksi tegas.

"Sanksi kalau memang itu adalah faktor-faktor kesengajaan atau lalai dalam melaksanakan SOP, tentunya akan ada sanksi kepada SPPG yang dimaksud. Tetapi juga sanksi yang akan diterapkan jangan sampai kemudian itu mengganggu dari sisi operasional sehingga mengganggu penerima manfaat untuk tidak mendapatkan MBG ini," imbuhnya.

Sebelumnya, sejumlah kasus dugaan keracunan program MBG muncul dalam sepekan terakhir. Pertama, kejadian di Baubau, Sulawesi Tenggara yang menimpa 37 siswa SMA Negeri 7 dan SD Hidayatullah.

Belasan siswa SMAN 2 Lamongan, Jawa Timur juga dilarikan ke rumah sakit setelah diduga keracunan usai menyantap MBG, pada Rabu (17/9). Para murid awalnya dilaporkan mengalami mual dan pusing setelah mengonsumsi MBG.

Baca Juga: Serapan Anggaran MBG Seret, Menkeu Purbaya Siap Alihkan Dana ke Pos Lain

Kasus kedua, di hari yang sama, di Garut, Jawa Barat, ada 194 siswa dari berbagai sekolah di Kecamatan Kadungora, dilaporkan keracunan. Para siswa diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program.

Ketiga, ratusan siswa dari berbagai sekolah di Empang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga keracunan setelah menyantap menu MBG. Ada juga kasus dugaan keracunan makanan juga dialami 19 siswa dari tiga sekolah di wilayah Semin, Gunungkidul usai menyantap menu MBG, Senin 15 September.

Selanjutnya: Prediksi & Live Streaming Bali United vs PSIM Yogyakarta di Super League

Menarik Dibaca: Rekomendasi 7 Film Komedi Indonesia Paling Lucu dan Bikin Ngakak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×