kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Istana Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Bakal Kasih Sanksi?


Jumat, 19 September 2025 / 18:29 WIB
Istana Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Bakal Kasih Sanksi?
ILUSTRASI. Seorang siswa berbagi lauk pauk kepada teman sebangkunya saat menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 9 Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/9/2025). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat capaian realisasi penerima manfaat program MBG per tanggal 26 Agustus 2025 di provinsi itu sebanyak 2,7 juta orang penerima manfaat atau mencapai 28,14 persen dari total target sasaran yakni sebesar 9,6 juta orang penerima manfaat yang meliputi siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menanggapi kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi belakangan ini.

Prasetyo menjelaskan bahwa pemerintah mewakil Badan Gizi Nasional (BGN) meminta maaf ihwal banyaknya kasus keracunan yang menimpa siswa-siswi di daerah akibat MBG. Dia bilang, "Kami atas nama pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah yang tentu saja itu bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan sesuatu kesengajaan," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Prasetyo mengungkapkan bahwa kejadian keracunan MBG yang menimpa siswa-siswi tersebut bakal menjadi bahan evaluasi pemerintah. Dia memastikan, penanganan kasus ini bakal dilakukan secepat mungkin.

Baca Juga: Istana Minta Maaf karena Banyak Keracunan Massal MBG

"Ini menjadi bahan evaluasi dan catatan, kami telah berkoordinasi dengan BGN termasuk dengan pemerintah daerah untuk, yang pertama adalah memastikan bahwa seluruh yang terdampak dan harus mendapatkan penanganan secepat mungkin dan sebaik-baiknya. Yang kedua tentu harus dilakukan upaya evaluasi termasuk mitigasi perbaikan supaya masalah-masalah seperti ini tidak terulang kembali," ungkapnya.

Lebih lanjut, Prasetyo menuturkan bahwa bila terjadi kelalaian yang dilakukan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur MBG, pemerintah akan memberikan sanksi tegas.

"Sanksi kalo memang itu adalah faktor-faktor kesengajaan atau lalai dalam melaksanakan SOP, tentunya akan ada sanksi kepada SPPG yang dimaksud. Tetapi juga sanksi yang akan diterapkan jangan sampai kemudian itu mengganggu dari sisi operasional sehingga mengganggu penerima manfaat untuk tidak mendapatkan MBG ini," pungkasnya.

Baca Juga: Istana Akan Cek Dugaan 5.000 Dapur Fiktif MBG

Sebelumnya, sejumlah kasus dugaan keracunan program MBG muncul dalam sepekan terakhir. Pertama, kejadian di Baubau, Sulawesi Tenggara yang menimpa 37 siswa SMA Negeri 7 dan SD Hidayatullah.

Belasan siswa SMAN 2 Lamongan, Jawa Timur juga dilarikan ke rumah sakit setelah diduga keracunan usai menyantap MBG, pada Rabu (17/9). Para murid awalnya dilaporkan mengalami mual dan pusing setelah mengonsumsi MBG.

Kasus kedua, di hari yang sama, di Garut, Jawa Barat, ada 194 siswa dari berbagai sekolah di Kecamatan Kadungora, dilaporkan keracunan. Para siswa diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program.

Ketiga, ratusan siswa dari berbagai sekolah di Empang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga keracunan setelah menyantap menu MBG. Ada juga kasus dugaan keracunan makanan juga dialami 19 siswa dari tiga sekolah di wilayah Semin, Gunungkidul usai menyantap menu MBG, Senin 15 September 2025.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Pelajar Banggai Keracunanan Makananan MBG, Cek Cara Pertolongan Pertama

Selanjutnya: 3 Kafe Hidden Gem Anti-Mainstream di Singapura

Menarik Dibaca: 3 Kafe Hidden Gem Anti-Mainstream di Singapura

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×