kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Banggar DPR dan Kemenkeu Sepakati Asumsi Nilai Tukar Rupiah Jadi Rp 16.300-Rp 16.800


Kamis, 03 Juli 2025 / 16:10 WIB
Banggar DPR dan Kemenkeu Sepakati Asumsi Nilai Tukar Rupiah Jadi Rp 16.300-Rp 16.800
ILUSTRASI. Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Kementerian Keuangan menyepakati outlook asumsi ekonomi makro dalam APBN 2025 khususnya nilai tukar rupiah menjadi kisaran Rp 16.300 hingga Rp 16.800 per dollar AS. Adapun asumsi tersebut meningkat dari target sebelumnya yakni sebesar Rp 16.000 per dollar AS. ANTARA FOTO/Reno Esnir/app/wpa.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Kementerian Keuangan menyepakati outlook asumsi ekonomi makro dalam APBN 2025 khususnya nilai tukar rupiah menjadi kisaran Rp 16.300 hingga Rp 16.800 per dollar AS. Adapun asumsi  tersebut meningkat dari target sebelumnya yakni sebesar Rp 16.000 per dollar AS.

“Nilai tukar rupiah dalam APBN Rp 16.000 per dollar AS, realisasi semester I Rp 16.429 per dollar AS, proyeksi semester II Rp 16.300-Rp 16.800 per dollar AS, dan outlook Rp 16.300-Rp 16.800 per dollar AS,” tutur Wakil Ketua Banggar Wihadi Wiyanto dalam Rapat Kerja, Kamis (3/7).

Wihadi mengungkapkan, perubahan asumsi ekonomi makro tersebut, sejalan dengan prospek perekonomian Indonesia yang bergerak dalam lanskap global yang sarat ketidakpastian. Ditengah eskalasi ketegangan perdagangan dunia, gejolak pasar keuangan, serta distrupsi rantai pasok dan arus modal internasional, dan gejolak geopolitik di Timur Tengah, yang turut memperburuk ketidakpastian pada perekonomian domestik.

Baca Juga: Defisit APBN Capai Rp 204,2 Triliun hingga Juni 2025, Setara 0,84% dari PDB

Adapun mengutip Laporan Pemerintah Tentang Pelaksanaan APBN Semester I 2025, dijelaskan, pergerakan nilai tukar rupiah pada semester II tahun 2025 diperkirakan tetap menghadapi volatilitas, terutama akibat ketidakpastian kondisi perekonomian global.

Salah satu faktor utama yang perlu diwaspadai adalah perkembangan kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS), baik terkait dengan dinamika perang dagang maupun perubahan kebijakan moneter dan fiskal domestik AS.

Selain itu, ketegangan geopolitik serta fluktuasi harga komoditas global juga dapat memengaruhi preferensi investor untuk berinvestasi di pasar emerging market, termasuk Indonesia sehingga turut berisiko pada fluktuasi nilai tukar rupiah.

Meskipun nilai tukar rupiah berpotensi mengalami fluktuasi, fundamental ekonomi yang kuat diharapkan dapat membatasi dampak negatif dari gejolak eksternal. Upaya perbaikan iklim investasi di dalam negeri diharapkan dapat menjaga arus modal asing untuk menopang pergerakan nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Minta Restu DPR Gunakan SAL Rp 85,6 Triliun, Ini Alasan Sri Mulyani

Kinerja ekspor diperkirakan meningkat melalui upaya hilirisasi serta pengembangan sumber pertumbuhan ekspor baru. Selain itu, penurunan ketergantungan pada impor diharapkan dapat mempertahankan surplus neraca perdagangan pada paruh kedua 2025 sehingga mampu memperkuat ketahanan eksternal. Peran Devisa Hasil Ekspor (DHE) juga akan semakin strategis dengan disempurnakannya aturan DHE dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025.

“Optimalisasi penerimaan DHE ini diharapkan dapat memperkuat cadangan devisa dan menjaga kecukupan likuiditas valas di dalam negeri, sehingga mengurangi risiko volatilitas nilai tukar rupiah,” tulis laporan tersebut.

Selain itu, inflasi yang tetap terkendali akan semakin memperkuat stabilitas ekonomi serta dapat memberikan ruang bagi kebijakan moneter dalam negeri untuk lebih akomodatif. Dukungan dari pengembangan sektor keuangan domestik, sinergi antar lembaga keuangan dalam menjaga volatilitas pasar keuangan, serta terjaganya kepercayaan investor terhadap kinerja Pemerintah Indonesia juga akan turut berkontribusi positif pada pergerakan nilai tukar rupiah kedepan.

“Berdasarkan faktor-faktor di atas, nilai tukar rupiah pada semester II-2025 diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp16.300 - Rp16.800 per dolar AS, dengan rata-rata tahunan berada pada kisaran Rp16.300 - Rp16.800 per dolar AS.” tulis laporan tersebut.

Selanjutnya: Kementerian ESDM Hitung Volume Subsidi LPG Naik 2026, Kemenkeu Masih Hitung Anggaran

Menarik Dibaca: Pasar Modal Bergerak Dinamis. Berikut Risiko Yang Dihadapi Investor Ritel!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×