kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Bakal Terima Deviden Rp 59,11 Triliun, Danantara Harus Mulai Garap Sektor Riil


Rabu, 16 April 2025 / 15:24 WIB
Bakal Terima Deviden Rp 59,11 Triliun, Danantara Harus Mulai Garap Sektor Riil
ILUSTRASI. Foto KONTAN/Adrianus Octaviano. BPI Danantara disebut-sebut bakal menerima deviden bank BUMN sebesar Rp 59,11 triliun pada akhir April 2025.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) disebut-sebut bakal menerima deviden bank BUMN sebesar Rp 59,11 triliun pada akhir April 2025.

Menanggapi hal ini, Pengamat BUMN sekaligus Direktur Next Indonesia, Herry Gunawan menilai dana awal tersebut pastinya akan digunakan untuk operasional, selain itu juga akan diparkirkan pada portofolio investasi.

“Kekhawatirannya, kalau penggunaan untuk portofolio lebih dominan dibandingkan untuk sektor riil, nanti Danantara bisa salah jalan. Untuk itu, Danantara harus membangun kepercayaan publik, dengan mulai menggarap proyek di sektor riil atau direct investment,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (16/4).

Herry mengungkapkan, proyek yang perlu jadi prioritas untuk didanai oleh Danantara adalah yang memberikan efek pengganda besar, seperti proyek hilirisasi di mana memiliki multiplier effect bagi perekonomian dan penyerapan tenaga kerja.

Baca Juga: Pandu Sjahrir: Danantara Siap Jadi Liquidity Provider di Bursa

“Proyek seperti itu harus menjadi prioritas, dibandingkan proyek-proyek yang bernilai sosial lebih tinggi seperti penyediaan rumah. Nilai tambahnya sangat kecil, sangat jauh dibandingkan dengan proyek hilirisasi,” ungkapnya.

Herry menjelaskan, proyek yang dikerjakan Danantara semestinya bisa bermanfaat langsung ke masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan begitu, kata dia, Danantara akan menjadi perintis proyek strategis hilirisasi.

Namun demikian, Herry mewanti-wanti, jangan sampai Danantara hadir justru menjadi bencana bagi sektor swasta, misalnya, mendorong BUMN menguasai sektor produksi dari hulu sampai hilir tanpa melibatkan swasta sebagai ekosistem.

“Kalau ini yang dilakukan, dampaknya sangat buruk, karena satu pelaku ekonomi yang penting (sektor swasta) malah tumbang, alih-alih jadi berkembang,” pungkasnya.

Baca Juga: Danantara Bakal Gelontorkan Investasi untuk Proyek Perumahan Pemerintah

Selanjutnya: Terjadi Transaksi Crossing Saham XL Axiata (EXCL) Senilai Rp 9,81 Triliun

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 16-23 April 2025, Indomie Jumbo Beli 3 Jadi Murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×