kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.708.000   17.000   1,01%
  • USD/IDR 16.335   0,00   0,00%
  • IDX 6.788   -6,83   -0,10%
  • KOMPAS100 1.009   -1,54   -0,15%
  • LQ45 781   -2,24   -0,29%
  • ISSI 211   0,76   0,36%
  • IDX30 405   -1,54   -0,38%
  • IDXHIDIV20 488   -3,62   -0,74%
  • IDX80 114   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 120   -0,76   -0,63%
  • IDXQ30 133   -0,78   -0,59%

Menggali Lebih Dalam Tujuan, Strategi, dan Struktur Danantara


Rabu, 19 Februari 2025 / 06:00 WIB
Menggali Lebih Dalam Tujuan, Strategi, dan Struktur Danantara
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto bakal meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2/2025) mendatang.. ANTARA FOTO/Reno Esnir/app/YU


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto bakal meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2/2025) mendatang.

Hal ini diumumkannya saat menyampaikan pidato secara daring dalam acara "World Government Summits" pada Kamis (13/2/2025).

"Kami bersiap meluncurkan Danantara Indonesia, lembaga negara kami yang baru, yang menurut evaluasi awal kami memiliki (aset pengelolaan) melampaui 900 miliar dollar AS," ujar presiden dikutip dari Kompas.com, Kamis.

Sebelumnya, Danantara sempat dijadwalkan untuk diluncurkan pada 7 November 2024, tetapi diundur karena Prabowo saat itu sedang melakukan lawatan ke luar negeri sekaligus menunggu revisi peraturan pemerintah dan peraturan presiden selesai.

Baca Juga: Danantara Meluncur 24 Februari, Prabowo Ungkap Arti Mendalam di Baliknya!

Lantas, apa itu Danantara?

Apa itu Danantara?

Presiden menjelaskan, Danantara adalah badan investasi baru yang dibentuk untuk mengelola kekayaan negara kekayaan negara secara optimal demi kepentingan masyarakat dalam jangka panjang.

Nama Danantara terdiri dari kata "daya" yang berarti energi atau kekuatan, "Anagata" yang artinya masa depan, dan "Nusantara" yang berarti Tanah Air Indonesia. Apabila digabungkan, Danantara memiliki arti energi masa depan Indonesia.

Lembaga investasi ini mengusung tagline "Untuk Indonesia Setara", yang menekankan Danantara memiliki daya saing global sekaligus berkomitmen membuat Indonesia sejajar dengan negara-negara maju dalam kancah ekonomi dunia.

Konsep Danantara disebut mirip sovereign wealth funds (SWF), seperti Norges Bank Investment Management dari Norwegia dan Temasek dari Singapura.

Pembentukan Dananatara ini tertuang dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga UU Nomor 19 Tahun 2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah disahkan pada Rapat Paripurna, Selasa (4/2/2025).

Baca Juga: Dana Efisiensi Anggaran Bakal Disalurkan ke MBG dan Danantara

Tujuan Danantara

Dilansir dari Kompas.com (7/11/2024), tujuan utama Danantara adalah untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara dengan skala besar dan koordinasi yang lebih baik.

Selain itu, hadirnya lembaga ini ditargetkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkualitas selama lima tahun mendatang.

Dengan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, Danantara diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan nasional, sekaligus memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mendukung program pemerintah.

Lembaga ini juga akan mengelola investasi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta menjadi fondasi superholding untuk perusahaan BUMN.

Strategi investasi

Danantara direncanakan akan fokus mengelola investasi pada sektor prioritas nasional yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian, yakni:

  • Hilirisasi
  • Pembangunan infrastruktur
  • Ketahanan pangan
  • Ketahanan energi
  • Pengembangan industri substitusi impor dan digital.

Baca Juga: Danantara Segera Diluncurkan, Ekonom Ungkap Tantangannya

Modal Danantara

Lembaga ini akan mengelola aset Indonesia Investment Authority (INA) dan tujuh BUMN sebagai tahap awal.

Ketujuh BUMN tersebut adalah Bank Mandiri, Bank BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID.

Dengan demikian, nilai dana kelola atau asset under management (AUM) Danantara dari INA dan tujuh BUMN tersebut totalnya sekitar 600 milliar dollar AS.

Artinya, pada tahap awal lembaga ini akan mengelola aset sekitar Rp 9,729 triliun. Jumlah ini ditargetkan meningkat hingga mencapai 982 miliar dollar AS, sehingga menjadikan Danantara sebagai SWF tersebsar keempat di dunia.

Struktur kepengurusan Danantara

Saat ini, kepengurusan Danantara yang baru diketahui terdiri dari Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana yang dipimpin oleh kepala dan wakil kepala.

Sesuai dengan RUU BUMN, jabatan Ketua Dewan Pengawas Danantara dipegang oleh Menteri BUMN Erick Thohir setelah lembaga tersebut resmi dibentuk.

Baca Juga: Danantara Akan Diluncurkan 24 Februari 2025, Kelola Dana Jumbo US$ 900 Miliar

Anggota Dewan Pengawas nantinya berasal dari kalangan pejabat negara atau bisa juga pihak lain yang ditunjuk Presiden. Mereka akan menjalani masa jabatan selama 5 tahun dan hanya dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

Sementara, yang menjabat sebagai Kepala Danantara adalah Mulaiman Darmansyah Hadad, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia tahun 2006-2012.

Berikutnya, posisi Wakil Kepala Danantara diamanahkan kepada Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang, Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero).

Selanjutnya: Link Download Jadwal Imsakiyah di Bulan Ramadan 1446 H atau Tahun 2025 M dari Kemenag

Menarik Dibaca: Ini Ramalan Zodiak Keuangan dan Finansial Hari Ini, Rabu 19 Februari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×