kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.554   -18,00   -0,11%
  • IDX 6.845   17,22   0,25%
  • KOMPAS100 989   0,80   0,08%
  • LQ45 766   2,60   0,34%
  • ISSI 219   0,42   0,19%
  • IDX30 397   1,64   0,41%
  • IDXHIDIV20 467   0,80   0,17%
  • IDX80 112   0,37   0,33%
  • IDXV30 115   0,32   0,28%
  • IDXQ30 129   0,41   0,31%

Modal Danantara US$ 20 Miliar, CELIOS: Bisa Fokus Ke Sektor Riil


Rabu, 26 Februari 2025 / 08:09 WIB
Modal Danantara US$ 20 Miliar, CELIOS: Bisa Fokus Ke Sektor Riil
ILUSTRASI. Tamu undangan memegang katalog badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025). Presiden Prabowo mengatakan bahwa Danantara sebagai dana kekayaan Negara atau sovereign wealth fund Indonesia itu akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengantongi modal sebesar US$ 20 miliar, di mana modal tersebut rencananya bakal dialokasikan untuk 20 proyek di berbagai sektor.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mengatakan bahwa dengan modal segitu Danantara bisa menghasilkan sesuatu yang positif. Asalkan, memiliki perencanaan investasi yang benar dan fokus pada sektor yang punya profit.

“Sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja atau labor intensif perlu jadi pilihan utama dalam investasi. Maka, Danantara bisa berinvestasi dengan fokus ke sektor riil, bukan sektor pasar keuangan,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (25/2).

Baca Juga: Audit Danantara

Meski demikian, kata Nailul, Danantara juga perlu melihat sektor riil yang fokus pada pembangunan di dalam negeri, bukan malah pembangunan di luar negeri.

Di samping itu, lanjut Nailul, Danantara tampaknya perlu membidik sektor-sektor yang lebih berkelanjutan. Misalnya, sektor energi baru terbarukan dan sektor teknologi serta menghindari investasi di sektor-sektor yang bisa habis seperti tambang mineral dan sebagainya.

“Dengan berinvestasi di sektor energi baru terbarukan, Danantara bisa lebih sustain ke depan. Pun dengan sektor teknologi yang masih bisa tumbuh positif ke depan. Danantara harusnya bisa lebih berperan dalam pemenuhan teknologi dalam negeri ke depan,” pungkasnya.

Selanjutnya: Tak Semua ASN bisa WFA! Ini Kriteria Resmi dari Kemenpan-RB dan BKN

Menarik Dibaca: Promo Bakmi GM Berdua Lebih Hemat 24-26 Februari 2025, Makan Berdua Hanya Rp 66.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×