Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
Akan ada kepanikan pasar yang tersebut berisiko krisis, penurunan drastis pada kinerja ekonomi nasional, potensi market shock di pasar modal dan pasar keuangan hingga membebani stabilitas nilai tukar dan lainnya.
Kinerja beberapa sektor seperti retail, jasa, hiburan, pariwisata dan beberapa sektor lainnya pun menurutnya membuat perusahaan harus merestrukturisasi utang, bahkan beberapa kesulitan untuk mengakses permodalan akibat risiko NPL (kredit macet) yang tinggi.
Baca Juga: Kata Hippi DKI atas seruan Anies Baswedan penutupan perkantoran
Karena itu, menurutnya pemerintah Indonesia seharusnya fokus pada kebijakan ekonomi yang defensif bukan kebijakan ekonomi yang ekspansif. "Ini untuk mencegah perekonomian Indonesia terpuruk lebih dalam lagi," kata Shinta.
Dia menyarankan agar pemerintah memperkuat sektor kesehatan dan fasilitas kesehatan, mempercepat proses tes corona massal, melakukan komunikasi yang transparan dan lebih efektif, mempercepat proses dan mengomunikasikan kebijakan non-fiskal dan insentif bagi perusahaan yang terus terdampak akibat kebijakan semi-lockdown.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News