Reporter: Siti Masitoh | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah tumbuh melambat pada September 2025, dipengaruhi melambatnya aliran modal asing Surat Berharga Negara (SBN) ke Indonesia.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mencatat, posisi ULN pemerintah pada Agustus 2025 tercatat sebesar US$ 213,9 miliar, tumbuh sebesar 6,7% year on year (yoy), atau melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 9,0% yoy pada Juli 2025.
Baca Juga: Penarikan Utang Luar Negeri Pemerintah Tumbuh Melambat, Ini Penyebabnya
“Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan aliran masuk modal asing pada SBN seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi,” tutur Denny, dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).
Denny menambahkan, sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ULN dikelola secara cermat, terukur, dan akuntabel, serta pemanfaatannya terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan program-program prioritas yang mendorong keberlanjutan dan penguatan perekonomian nasional.
Baca Juga: Pertumbuhan ULN Indonesia Triwulan II-2025 Melambat Seiring Kontraksi Sektor Swasta
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (sebesar 3,4% dari total ULN Pemerintah. Sektor Jasa Pendidikan 17,2%, Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 15,7%, Konstruksi 12,3%.
Selanjutnta, sektor Transportasi dan Pergudangan 9,0%, serta Jasa Keuangan dan Asuransi 8,0%. Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Capai US$ 431,9 Miliar pada Agustus 2025
Selanjutnya: OJK: Peluang Pergadaian Swasta Ikuti Jejak Gadai Mas Nusantara Terbuka Lebar
Menarik Dibaca: Cara Menjadi Kaya Tanpa Utang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News