Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indoensia (BI) melaporkan, posisi Utang Luar Negeri Pemerintah (ULN) pada Juli 2025 tercatat sebesar US$ 211,7 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan, ULN pemerintah tersebut tumbuh sebesar 9,0% year on year (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 10,0% yoy pada Juni 2025.
“Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan posisi pinjaman luar negeri dan surat utang pemerintah,” tutur Denny dalam keterangannya, Senin (15/9/2025).
Baca Juga: Ekonom CORE Prediksi Utang Pemerintah Bisa Tembus Rp 9.700 Triliun Akhir Tahun 2025
Denny menjelaskan, sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikelola secara cermat, terukur, dan akuntabel, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dalam menjaga momentum pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 23,1% dari total ULN Pemerintah, dan Jasa Pendidikan 17,0%.
Kemudian, Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 15,9%, Konstruksi 12,1%, serta Transportasi dan Pergudangan 8,9%.
“Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah,” ungkapnya.
Baca Juga: Indef Prediksi Utang Pemerintah Bakal Naik pada Akhir Tahun 2026
Selanjutnya: Lowongan Kemenhut 2025: Operator Data Hutan, Kirim CV Sekarang
Menarik Dibaca: Monero Pimpin Jajaran Kripto Top Gainers 24 Jam Terakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News