kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.617   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.051   -15,35   -0,19%
  • KOMPAS100 1.106   2,18   0,20%
  • LQ45 772   0,26   0,03%
  • ISSI 289   -0,19   -0,07%
  • IDX30 404   0,55   0,14%
  • IDXHIDIV20 454   -1,30   -0,29%
  • IDX80 122   0,02   0,02%
  • IDXV30 130   -0,81   -0,62%
  • IDXQ30 128   0,67   0,53%

Utang Luar Negeri Indonesia Capai US$ 431,9 Miliar pada Agustus 2025


Rabu, 15 Oktober 2025 / 12:19 WIB
Diperbarui Rabu, 15 Oktober 2025 / 12:38 WIB
Utang Luar Negeri Indonesia Capai US$ 431,9 Miliar pada Agustus 2025
ILUSTRASI. Lanskap kota di jantung bisnis Jakarta dengan gedung-gedung bertingkatnya, Sabtu (26/4/2025). Menurut data Bank Indonesia, posisi utang luar negeri Indonesia pada Febuari 2025 tercatat sebesar US$ 427,2 miliar, naik 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Angka tersebut setara dengan 30,2% Produk Domestik Bruto Indonesia. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2025 tumbuh melambat.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi ULN Indonesia pada Agustus 2025 tercatat sebesar US$ 431,9 miliar, atau secara tahunan tumbuh 2,0% year on year (yoy), namun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 4,2% yoy pada Juli 2025.

“Perkembangan ini terutama bersumber dari melambatnya pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta,” tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).

Adapun Posisi ULN pemerintah pada Agustus 2025 tercatat sebesar US$ 213,9 miliar, tumbuh sebesar 6,7% yoy, atau melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 9,0% (yoy) pada Juli 2025.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Capai US$ 432,5 Miliar, Beban Pembayaran Makin Berat

Denny mengungkapkan, perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ULN dikelola secara cermat, terukur, dan akuntabel, serta pemanfaatannya terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan program-program prioritas yang mendorong keberlanjutan dan penguatan perekonomian nasional.

Sementara itu, ULN swasta melanjutkan kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN swasta tercatat sebesar US$ 194,2 miliar, atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,1% yoy pada Agustus 2025, lebih besar dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,2% yoy.

“Perkembangan ULN swasta tersebut bersumber dari ULN bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang terkontraksi sebesar 1,6% yoy dan ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang tumbuh melambat menjadi sebesar 0,8% yoy,” ungkapnya.

Baca Juga: Pertumbuhan ULN Indonesia Triwulan II-2025 Melambat Seiring Kontraksi Sektor Swasta

Lebih lanjut, Denny membeberkan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 30,0% pada Agustus 2025, relatif stabil dengan Juli 2025 yaitu 29,9%, serta dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa 85,9% dari total ULN.

“Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN,” ungkapnya.

Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indoensia Turun Jadi US$ 432,5 Miliar Pada Juli 2025

Selanjutnya: IHSG Melemah ke 8.034,6 di Sesi Pertama, MEDC, ADMR, PGAS Jadi Top Losers LQ45

Menarik Dibaca: Semakin Mahal, Harga Emas Antam Ditaksir Mencapai Rp 2,5 Juta Bulan Oktober

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×