kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$ 427,2 Miliar pada Februari 2025


Kamis, 17 April 2025 / 11:53 WIB
Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$ 427,2 Miliar pada Februari 2025
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2025 turun menjadi US$ 427,2 miliar


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2025 turun menjadi US$ 427,2 miliar, dibandingkan dengan US$ 427,9 miliar pada Januari 2025. 

Secara tahunan, ULN tumbuh 4,7% (yoy), melambat dari pertumbuhan 5,3% pada bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, penurunan tersebut dipengaruhi perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta.

"Posisi ULN Februari 2025 juga dipengaruhi faktor penguatan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah," ujar Ramdan dalam keterangannya, Kamis (17/4).

Baca Juga: Utang Jatuh Tempo Pemerintah Tertinggi Capai Rp 178,9 T, Pasar Keuangan Aman?

Ramdan menyampaikan, ULN pemerintah tercatat sebesar US$ 204,7 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan Januari 2025 yang sebesar US$ 204,8 miliar. Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh 5,1% (yoy), melandai dari 5,3% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Penurunan ini sebagian disebabkan oleh perpindahan dana investor nonresiden dari Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain di tengah ketidakpastian pasar global. 

Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjaga kredibilitas fiskal melalui pembayaran utang tepat waktu dan pengelolaan ULN secara hati-hati dan efisien.

"Pemerintah terus berkomtimen untuk menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara pruden dan terukur untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal," katanya.

Sebagai bagian dari pembiayaan APBN, ULN pemerintah digunakan untuk mendukung berbagai sektor prioritas, di antaranya Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,6%), Administrasi Pemerintah dan Pertahanan (17,8%), Jasa Pendidikan (16,6%), Konstruksi (12,1%), Transportasi dan Pergudangan (8.7%), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (8,2%).

Ramdan menegaskan, hampir seluruh ULN pemerintah merupakan utang jangka panjang, dengan porsi mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah. 

Di sisi lain, ULN swasta tetap berada di level US$ 194,8 miliar, namun mengalami kontraksi lebih dalam sebesar 1,6% (yoy), dibandingkan kontraksi 1,3% (yoy) pada Januari. 

Penurunan ini terjadi pada dua kelompok utama, yakni lembaga keuangan yang terkontraksi 2,2% dan perusahaan nonkeuangan yang turun 1,5%.

Sektor-sektor utama penyumbang ULN swasta mencakup industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan energi, serta pertambangan, yang secara kolektif mencakup 79,6% dari total ULN swasta. Sebagian besar utang ini juga berjangka panjang, dengan porsi 76,5%.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Swasta Menurun di Awal Tahun 2025, Sinyal Ekspansi Bisnis Tertekan

Secara keseluruhan, struktur ULN Indonesia dinilai tetap sehat. Rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun menjadi 30,2% pada Februari, dari 30,3% pada Januari. Selain itu, ULN jangka panjang mendominasi total ULN Indonesia dengan porsi 84,7%.

BI bersama Pemerintah terus memperkuat koordinasi untuk memastikan pengelolaan ULN yang pruden. Upaya ini diarahkan agar ULN tetap menjadi instrumen pembiayaan pembangunan yang aman dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Selanjutnya: Kode Redeem SD Gundam G Generation Eternal lengkap dengan Cara Klaimnya

Menarik Dibaca: Berikut Tips Membangun Peluang Usaha Hidroponik Green House

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×