kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

Utang Luar Negeri Pemerintah Capai US$ 208 Miliar, Jepang Kreditur Terbesar


Senin, 16 Juni 2025 / 12:35 WIB
Utang Luar Negeri Pemerintah Capai US$ 208 Miliar, Jepang Kreditur Terbesar
ILUSTRASI. Utang Luar Negeri (ULN) Pemerintah Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan, mencapai angka US$ 208,8 miliar pada April 2025.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA Utang Luar Negeri (ULN) Pemerintah Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan, mencapai angka US$ 208,8 miliar pada April 2025.

Posisi ULN ini tumbuh sebesar 10,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 7,6% (yoy) pada Maret 2025. 

Angka ini menandai pertumbuhan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, dan menggarisbawahi ketergantungan Indonesia pada pembiayaan eksternal untuk mendukung berbagai program pembangunan.

Berdasarkan data SULNI April 2025 yang dibagikan Bank Indonesia, Jepang masih menjadi kreditur terbesar bagi Pemerintah Indonesia dengan total utang mencapai US$ 8,5 miliar, disusul oleh Perancis sebesar US$ 7,4 miliar, dan Jerman sebesar US$ 4,14 miliar.

Baca Juga: Tumbuh 10,4%, Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus US$ 208,8 Miliar per April 2025

Sebagai informasi, kenaikan ULN pemerintah tersebut dipengaruhi oleh penarikan pinjaman dan peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik, seiring dengan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi. 

Pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dengan mengelola ULN secara hati-hati, terukur, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas pemerintah. 

Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN. 

Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Meningkat 8,2% pada April 2025, Capai US$ 431,5 Miliar

Selanjutnya: Champion Pacific (IGAR) Optimistis Capai Target Bisnis di Tahun Ini

Menarik Dibaca: Sayur untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi Apa Saja, ya? Ini Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×