kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.139   -85,00   -0,52%
  • IDX 7.931   38,34   0,49%
  • KOMPAS100 1.118   1,09   0,10%
  • LQ45 827   -2,94   -0,35%
  • ISSI 267   3,46   1,32%
  • IDX30 427   -1,81   -0,42%
  • IDXHIDIV20 491   -1,62   -0,33%
  • IDX80 124   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 128   0,08   0,06%
  • IDXQ30 138   -0,34   -0,25%

Meningkat, Utang Luar Negeri Indonesia Capai US$ 427,5 Miliar Per Januari 2025


Senin, 17 Maret 2025 / 16:53 WIB
Meningkat, Utang Luar Negeri Indonesia Capai US$ 427,5 Miliar Per Januari 2025
ILUSTRASI. Utang luar negeri Indonesia tercatat sebanyak US$ 427,5 miliar pada Januari 2025. Utang luar negeri Indonesia tersebut meningkat 5,1% yoy.


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Utang luar negeri Indonesia tercatat sebanyak US$ 427,5 miliar pada Januari 2025. Utang luar negeri Indonesia tersebut meningkat 5,1% yoy.

Peningkatan utang ini terutama didorong utang pemerintah yang mencapai US$ 204,8 miliar dengan pertumbuhan sebesar 5,3% yoy. Peretumbuhan ini meningkat dari sebelumnya sebesar 3,3% yoy. Hal ini seiring masuknya aliran modal asing yang signifikan pada Surat Berharga Negara (SBN), yang menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.

“Pengelolaan utang luar negeri pemerintah terus dilakukan secara prudent dan efisien, dengan alokasi yang diarahkan untruk mendukung belanja prioritas,” tulis Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Senin (17/3).

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi US$ 427,8 Miliar pada Kuartal III-2024

Di sisi lain, utang luar negeri pada sektor swasta menurun dan tercatat sebesar US$194,4 miliar, atau menyusut 1,7% yoy.

Meski meningkat, BI menyebut, struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat, dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Brotuo (PDB) yang menurun menjadi 30,3% pada Januari 2025 dari 30,5% pada Desember 2024.

Hosianna Evalita Situmorang, Ekonom dari Bank Danamon Indonesia, memproyeksikan pertumbuhan utang luar negeri Indonesia di masa mendatang cenderung melambat, bahkan mungkin menurun.

“Tekanan pada sektor komoditas yang masih lemah berdampak pada penerimaan ekspor Indonesia, terutama di sektor pertambangan dan perkebunan,” ujar Hosianna kepada Kontan.co.id, Senin (17/3).

Ia bilang, penurunan harga komoditas berdampak juga pada berkurangnya pendapatan perusahaan, sehingga ekspansi usaha terhambat dan kebutuhan pembiayaan dari utang luar negeri juga menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×