Reporter: Indra Khairuman | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Utang luar negeri Indonesia tercatat sebanyak US$ 427,5 miliar pada Januari 2025. Utang luar negeri Indonesia tersebut meningkat 5,1% yoy.
Peningkatan utang ini terutama didorong utang pemerintah yang mencapai US$ 204,8 miliar dengan pertumbuhan sebesar 5,3% yoy. Peretumbuhan ini meningkat dari sebelumnya sebesar 3,3% yoy. Hal ini seiring masuknya aliran modal asing yang signifikan pada Surat Berharga Negara (SBN), yang menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.
“Pengelolaan utang luar negeri pemerintah terus dilakukan secara prudent dan efisien, dengan alokasi yang diarahkan untruk mendukung belanja prioritas,” tulis Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Senin (17/3).
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi US$ 427,8 Miliar pada Kuartal III-2024
Di sisi lain, utang luar negeri pada sektor swasta menurun dan tercatat sebesar US$194,4 miliar, atau menyusut 1,7% yoy.
Meski meningkat, BI menyebut, struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat, dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Brotuo (PDB) yang menurun menjadi 30,3% pada Januari 2025 dari 30,5% pada Desember 2024.
Hosianna Evalita Situmorang, Ekonom dari Bank Danamon Indonesia, memproyeksikan pertumbuhan utang luar negeri Indonesia di masa mendatang cenderung melambat, bahkan mungkin menurun.
“Tekanan pada sektor komoditas yang masih lemah berdampak pada penerimaan ekspor Indonesia, terutama di sektor pertambangan dan perkebunan,” ujar Hosianna kepada Kontan.co.id, Senin (17/3).
Ia bilang, penurunan harga komoditas berdampak juga pada berkurangnya pendapatan perusahaan, sehingga ekspansi usaha terhambat dan kebutuhan pembiayaan dari utang luar negeri juga menurun.
Selanjutnya: Surplus Neraca Dagang Indonesia Diproyeksi Menyempit, Ini Sentimen yang Membayanginya
Menarik Dibaca: Diguyur Hujan, Begini Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (18/3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News