Reporter: Fahriyadi | Editor: Fahriyadi .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pakar ekonomi digital CELIOS Nailul Huda menilai pemerintah harus berhati-hati saat mengambil kebijakan terkait potongan komisi 15% bagi pengemudi angkutan daring atau ojek online (ojol). Menurut Nailul, perusahaan aplikator harus mampu bersaing dengan memberikan komisi paling rendah agar semakin banyak pengemudi ojol yang dapat bergabung.
“Keuntungan pihak aplikator bukan sesuatu yang sebenarnya harus diatur oleh pemerintah. Perusahaan aplikator paling tidak harus bersaing dengan memberikan komisi paling rendah, sehingga semakin banyak mitra driver yang bergabung. Jadi mitra mempunyai pilihan mana yang lebih menguntungkan,” paparnya dalam keterangan, Jumat (25/4).
Nailul juga berpendapat perusahaan aplikator juga bukan merupakan perusahaan non profit, sehingga sudah sewajarnya perusahaan aplikator mengejar keuntungan seperti perusahaan pada umumnya.
Selain itu, ekonom senior ini mengingatkan aturan terkait komisi jasa angkutan daring harus disesuaikan dengan kondisi tiga pihak.
Baca Juga: Gabungan Serikat Ojol Siap Gelar Demo Protes Terhadap Grab, Ini Alasannya
“Pihak pertama adalah pihak aplikator yang selama ini masih mengalami kerugian. Pihak kedua adalah pihak driver yang selama ini mengungkit keberatan dengan tarif potongan. Dan pihak terakhir adalah konsumen yang selama ini memang dibebankan biaya lain selain biaya transport,” ungkap Nailul.
Sebelumnya sejumlah perwakilan pengemudi ojol melakukan audiensi dengan Badan Aspirasi Masyarakat atau BAM DPR RI hari Rabu (23/4). Salah satu yang disampaikan para pengemudi ojol adalah potongan komisi bagi pengemudi ojol dari 20% menjadi 15%.
Wakil Ketua BAM DPR Adian Napitupulu menyatakan Koalisi Ojol Nasional (KON) meminta aplikator tidak menerapkan komisi dari setiap transaksi mitra ojol lebih dari 15%.
“Mereka menuntut agar maksimal (15%) tanpa plus, plus, plus yang lain komisi aplikator. Aplikator ini kan perantara. Dia menjadi perantara antara pemilik kendaraan dengan pengguna kendaraan,” kata Adian.
Selanjutnya: Arsjad Rasjid, Dirut Indika Energy&Purbaja Pantja, CEO ALVA Tinjau Pabrik Motor ALVA
Menarik Dibaca: Sinergi untuk UMKM, Kemenko PM Gelar Uji Publik Program Berdaya Bersama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News