kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Terkait bantuan kuota, Mendikbud: Masih banyak pelajar yang belum memiliki gawai


Senin, 16 November 2020 / 13:27 WIB
Terkait bantuan kuota, Mendikbud: Masih banyak pelajar yang belum memiliki gawai
ILUSTRASI. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/nz


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menuturkan, di luar dari manfaat adaya bantuan kuota internet ternyata masih ada kendala yang ditemui.

Bantuan kuota internet selain sebagai upaya membantu pembelajaran jarak jauh saat pandemi, juga menjadi tonggak digitalisasi di sektor pendidikan di seluruh Indonesia. Namun, setiap daerah memiliki kendala yang berbeda sesuai dengan kondisi wilayahnya.

Nadiem memberi contoh, misalnya di daerah pelosok dan 3T (terluar, tertinggal dan terdepan) diakui jaringan internet masih menjadi kendala. Kemudian di Rote Nusa Tenggara Timur, kendala yang ditemui ialah tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah sehingga banyak sekali yang belum memiliki gawai atau handphone.

Padahal handphone merupakan salah satu media yang digunakan dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca Juga: Bantuan kuota internet sudah diberikan ke 35,5 juta penerima, tapi masih ada kendala?

"Walaupun di Pulau Rote koneksi 3G nya lumayan dimana-mana saya melihat ada sinyal, tetapi masalah utamanya adalah tidak punya gawai jadinya ada variatif [kendala]," kata Nadiem saat rapat kerja Kemendikbud bersama Komisi X DPR RI pada Senin (16/11).

Nadiem menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait penyediaan akses internet yang memadai.

Adapun dalam satu atau dua tahun ke depan, Nadiem menambahkan Kemendikbud bersama Kominfo akan bersama mendorong memastikan ketersediaan jaringan internet.

Selain jaringan internet penyediaan laptop dan barang-barang TIK di sekolah ke depannya juga jadi prioritas yang ingin didorong oleh Kemendikbud.

"Inilah alasannya kenapa digitalisasi sekolah dengan adanya penyediaan gawai dalam bentuk laptop itu akan sangat penting ada walaupun PJJ [ke depan] sudah tidak ada, tetapi karena banyak sekali anak-anak kita atau keluarga yang tidak mampu memiliki gawai, maka penyediaan laptop dan barang-barang TIK menjadi salah satu prioritas utama di tahun 2021 ini sangat penting," ungkapnya.

Sekjen Kemendikbud Ainun Na'im menambahkan dari survei ditemukan bahwa salah satu kendala atau kekurangan dari bantuan kuota ialah akses jaringan internet yang terbatas serta sinyal yang tidak stabil.

"Dari survei terdapat kekurangan yang masih ditemui, di antaranya tidak stabilnya sinyal internet, terbatasnya akses internet, jumlah kuota internet dan masa aktif yang dinilai masih relatif kecil, pembagian yang tidak merata, tak semua peserta didik memiliki handphone atau gawai, kurang fasilitas dari kampus, serta sosialisasi yang dirasa masih kurang," jelas Ainun.

Selanjutnya: Belum dapat bantuan kuota dari Kemendikbud? Ini kata Nadiem Makarim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×