kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Terbentuknya Sel Terorisme Tak Lepas dari Perang Afghanistan


Selasa, 23 Februari 2010 / 11:30 WIB


Sumber: kontan | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Perang yang pecah antara Uni Soviet dan gerilyawan Afghanistan punya peranan dalam pembentukan sel terorisme di Indonesia. Sejumlah pentolan pelaku teror bom di negara kita pernah ikut ambil bagian dalam perang itu.

Pengakuan tersebut meluncur dari mulut Saefudin Zuhri alias Tsabit alias Abu Lubaba, terdakwa kasus terorisme, dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemarin (22/2). "Saya bersama-sama Dulmatin (sekarang berada di Filipina) pergi ke Afghanistan. Saya cuma belajar, tidak ada yang lain," kata dia.

Saefudin Zuhri, yang didakwa lantaran menyembunyikan Noordin M. Top dan memasok bom serta senjata api untuk teroris lainnya, mengaku bertemu dengan pelaku teror bom lainnya di Afghanistan. Misalnya, Abu Dujana, Ali Imron, dan Nasir Abbas. "Mereka bertugas sebagai pengajar," ujar dia.

Nah, sel-sel terorisme tumbuh setelah para alumni Perang Afganistan tersebut bertemu di Palembang, tepatnya di rumah Ani Sugandi. "Di sana kami silaturahmi dan reuni mengingat kejadian di Afghanistan," ungkap Saepudin Zuhri, yang diancam pidana penjara maksimal selama 20 tahun.

Saepudin Zuhri didakwa juga karena mengajarkan cara merakit bom kepada teroris lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×