kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.676   -36,00   -0,22%
  • IDX 8.522   -48,37   -0,56%
  • KOMPAS100 1.180   -7,88   -0,66%
  • LQ45 857   -6,19   -0,72%
  • ISSI 299   -0,47   -0,16%
  • IDX30 443   -3,74   -0,84%
  • IDXHIDIV20 513   -5,47   -1,05%
  • IDX80 133   -0,97   -0,73%
  • IDXV30 136   -0,47   -0,35%
  • IDXQ30 142   -1,30   -0,91%

Tak Hanya Sabang, Mentan Kembali Temukan Beras Impor Ilegal 40 Ton di Batam


Selasa, 25 November 2025 / 16:21 WIB
Diperbarui Selasa, 25 November 2025 / 16:23 WIB
Tak Hanya Sabang, Mentan Kembali Temukan Beras Impor Ilegal 40 Ton di Batam
ILUSTRASI. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman kembali menemukan beras impor ilegal sebanyak 40 ton yang masuk melalui salah satu pelabuhan di Batam.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman kembali menemukan beras impor ilegal sebanyak 40 ton yang masuk melalui salah satu pelabuhan di Batam. 

Masuknya beras ini menjadi temuan kedua, setelah sebelumnya ditemukan beras ilegal sebanyak 250 ton yang masuk lewat kawasan bebas perdagangan di Sabang. 

"Kami komunikasi dengan Pak Pangdam Kepri, Kapolda Kepri, Walikota dan Pak Dandim setempat, kami ucapkan terima kasih karena bertindak cepat mengankan beras 40 ton," kata Amran dalam Konferensi Pers di Kantornya, Selasa (25/11/2025). 

Baca Juga: Pemerintah Sebaiknya Tidak Gegabah Soal Temuan 250 Ton Beras di Sabang

Amran menegaskan bahwa impor ilegal ini bisa menurunkan semangat tanam 115 juta petani di Indonesia. Padahal, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas petani melalui berbagai perbaikan regulasi. 

"Kita ada bantuan anggaran, harga pupuk juga turun 20%, bantuan benih, alat mesin sehingga petani kita bisa semangat tanam," ujar Amran. 

Ia juga mengingatkan bahwa Presiden telah melarang impor beras di tahun ini karena produksi beras telah melampaui target yang di tetapkan. Menurutnya, komitmen ini perlu dijaga untuk mempertahankan kehormatan bangsa di mata dunia. 

"Jadi bukan lagi sesuai regulasi atau tidak sesuai, tapi ada yang jauh lebih besar karena kita juga bicara kesejahteraan petani," jelas Amran. 

Baca Juga: Genap Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pemerintah Sebut RI Tak Lagi Impor Beras

Selain 40 ton beras impor ilegal, Amran juga mencatat beberapa komoditas lain yang masuk ke Indonesia tanpa izin. Beberapa diantaranya yakni 4,5 ton gula pasir dan 2,5 ton minyak goreng. Beberapa komoditas ini masuk menggunakan Kapal KM Sampurna di perairan Batam. 

"Jangan bayangkan kecil angkanya (impor), tapi dampak psikologis yang bisa demotivasi petani, itu kalau demotivasi petani tidak bisa produksi," tutupnya. 

Selanjutnya: Mafia Migas di Sorotan, Pemerintah Didorong Bertindak Tegas

Menarik Dibaca: Dari Ide Sederhana hingga Medali, Ini Kunci Anak Mampu Berprestasi di Olimpiade

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×