Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, empat kandidat yakni Airin Rachmi Diany di Banten, Dedi Mulyadi (Jawa Barat), Khofifah Indar Parawansa (Jawa Timur) dan Bobby Nasution (Sumatera Utara) mendominasi elektabilitas di masing-masing daerah.
Potret itu terlihat dalam survei Katadata Telco Survey oleh Katadata Insight Center (KIC) periode 4-9 September 2024. Selain empat provinsi tersebut, survei juga dilakukan di Jakarta dan Jawa Tengah.
Berbeda dengan temuan di empat provinsi di atas, dua pasangan masih saling berebut suara di Jakarta dan Jawa Tengah. Di Jakarta, Pramono Anung dan Ridwan Kamil masih berebut suara di segmentasi pemilih tertentu. Sementara itu di Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Andika Perkasa masih berimbang.
“Temuan tersebut mengindikasikan, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara telah memiliki kandidat gubernur yang kuat. Namun, di Jakarta dan Jawa Tengah masih terjadi pertarungan ketat,” kata Survey Manager KIC, Satria Triputra Wisnumurti, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (19/09).
Selain elektabilitas, analisis survei juga dilakukan dengan kacamata telco behavior. Segmentasi pemilih dipilah berdasarkan pola perilaku pemilih dalam penggunaan telekomunikasi. Pemilahan ini membentuk 12 segmentasi yang menjadi dasar untuk menganalisis elektabilitas para pasangan calon di tiap provinsi.
Airin unggul pada pemilih yang memiliki ketertarikan pada politics & news reader. Dedi unggul pada pemilih finance-business oriented & consumer-focused. Khofifah unggul pada pemilih tech enthusiasts & gadget lovers serta travel & adventure lovers. Terakhir, Bobby unggul pada pemilih family oriented & home-centered.
Baca Juga: Pilkada Diulang Bila Kotak Kosong Menang, Ini Jadwal Pilkada 2024
Potret berbeda terjadi di Jakarta dan Jawa Tengah. Di Jakarta, Pramono unggul pada pemilih cultural & religious, sedangkan Ridwan Kamil unggul pada pemilih lifestyle & beauty enthusiasts. Di Jawa Tengah, Andika unggul pada pemilih health & fitness enthusiasts, sedangkan Luthfi unggul pada pemilih youth & entertainment-oriented.
Di Banten, elektabilitas Airin di angka 50,2% sedangkan Andra Soni hanya 10%. Popularitas Airin juga unggul jauh dibandingkan Andra Soni yaitu 71% berbanding 39%. Di Jakarta, elektabilitas Ridwan Kamil mencapai 50% sedangkan Pramono di angka 18%. Popularitas Ridwan Kamil juga unggul jauh di angka 90% dan Pramono di kisaran 49%.
Di Jawa Barat, elektabilitas Dedi di angka 50% sedangkan Ahmad Syaikhu sekitar 3%. Popularitas Dedi unggul jauh atas Ahmad Syaikhu yaitu 77% berbanding 20%.
Persaingan ketat terjadi di Jawa Tengah. Elektabilitas Luthfi di angka 35% dan Andika di angka 27%. Sedangkan popularitas Luthfi juga hanya unggul tipis atas Andika yaitu 53% berbanding 51%. Di Jawa Timur, elektabilitas Khofifah jauh atas Tri Rismaharini (Risma) yaitu 52% berbanding 14%. Sedangkan popularitas Khofifah di angka 83% dan Risma sekitar 56%.
Di Sumatera Utara, elektabilitas Bobby juga unggul jauh dari Edy Rahmayadi yaitu 35% berbanding 17%. Sementara popularitas Bobby unggul tipis 67% berbanding 63% atas Eddy
Satria mengatakan, survei pilkada di enam provinsi bertujuan melihat elektabilitas pasangan calon melalui analisis telco behavior. Analisis elektabilitas melalui segmentasi pemilih telco akan menjembatani strategi meraup suara melalui ranah digital. Hal ini diperkuat dengan enam provinsi tersebut merupakan wilayah besar dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News