Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 bakal dinilai mampu meningkatkan perekonomian daerah. Terdapat beberapa sektor yang paling berdampak dengan adanya Pilkada tahun ini.
Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), Teuku Riefky mengatakan bahwa dampak Pilkada memang cukup besar terhadap perekonomian. Menurutnya, penyelenggaraan Pemilu 2024 lalu menjadi tolak ukur peningkatannya.
“Sebagai benchmark kemarin dari pemilu pun kita melihat ada peningkatan aktivitas di beberapa sektor ekonomi seperti jasa usaha, pemerintahan, perdagangan bahkan sektor publikasi dan media, serta percetakan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (28/7).
Teuku mengungkapkan, dengan Pilkada yang dilakukan secara serentak juga akan memberikan efek berganda (multiplier effect) yang lebih besar terutama di daerah-daerah.
“Seberapa besar dampaknya kita belum melakukan estimasi secara kuantitatif tapi kalau melihat pengalaman ini dampaknya cukup besar ke perekonomian,” ungkapnya.
Dia menilai, dampak yang paling besar akan dirasakan oleh sektor media dan percetakan terutama dari belanja calon kandidat. Menurutnya, dengan masifnya belanja calon kepala daerah ini bakal meningkatkan ekonomi daerah tersebut.
Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyatakan bahwa dampak Pilkada serentak 2024 tak semasif Pemilu. Sebab peserta atau calon yang akan maju ke kontestasi ini lebih sedikit dibandingkan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden kemarin.
“Kalo Pileg kan satu Dapil bisa puluhan caleg yang mereka bisa buat kaos berapa ratus ribu pieces. Kalo sekarang nampaknya dampak paling besar bisa jadi di sektor advertising terutama di media sosial,” terangnya kepada KONTAN.
Huda menilai, kampanye Pilkada 2024 memang paling gencar dilakukan melalui media sosial, sehingga bagi yang bergerak di sektor periklanan digital akan merasakan dampak ekonominya terutama pada wilayah pusat teknologi.
“Jakarta saya rasa paling banyak mendapatkan multiplier effect terutama dari sisi advertising digital,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pilkada serentak 2024 di Indonesia akan digelar di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota. Pemungutan suara Pilkada serentak akan dilaksanakan pada Rabu 27 November 2024.
Sudah mafhum, di setiap pelaksanaan pilkada, aktivitas dan mobilitas masyarakat akan semarak. Perputaran uang akan semakin kencang, mulai dari bagi-bagi sembako hingga pelaksanaan kampanye.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News