kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Surplus Neraca Perdagangan Mengecil, Neraca Transaksi Berjalan 2023 Diramal Defisit


Rabu, 18 Oktober 2023 / 20:08 WIB
Surplus Neraca Perdagangan Mengecil, Neraca Transaksi Berjalan 2023 Diramal Defisit
ILUSTRASI. Aktifitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (6/6/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia mungkin berbalik defisit pada tahun 2023, setelah pada tahun 2022 mencatat surplus 0,99% produk domestik bruto (PDB). Dari hitungan Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro, defisit transaksi berjalan pada tahun ini akan berada di kisaran 0,65% PDB. 

"Kami melihat surplus neraca perdagangan Indonesia akan berkurang, seiring dengan kinerja ekonomi negara tujuan ekspor," terang Andry kepada Kontan.co.id, Kamis (17/10). 

Andry bilang, kinerja ekspor Indonesia pada sisa tahun ini memang akan sangat dipengaruhi oleh performa negara mitra dagang utama Indonesia. Nah padahal, ketidakpastian global masih tinggi. Seperti kebijakan moneter ketat bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan bertahan lebih lama dari perkiraan. 

Ini menyebabkan kuatnya dolar AS menguat, sehingga aktivitas perdagangan makin mahal. Sehingga tentunya, akan memengaruhi kinerja perdagangan dunia, juga Indonesia. 

Baca Juga: Ekonomi Global Tak Pasti, Begini Kuda-Kuda Bank Indonesia

Kemudian, China sebagai negara tujuan ekspor utama Indonesia menunjukkan indikator dini yang mengkhawatirkan. Permintaan dalam negeri di China cukup lemah, seiring dengan gonjang-ganjing di sektor properti. Yang tentu saja akan memengaruhi permintaan mereka ke Indonesia. 

Dengan kondisi tersebut, Andry tetap meyakini neraca transaksi berjalan tetap akan menjaga ketahanan eksternal di tengah ketidakpastian global. 

Andry pun melihat, nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.864 per dolar AS pada akhir tahun 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×